TUGAS
KONSEP DASAR SOSIOLOGI, ANTROPOLOGI
DAN SEJARAH
Dosen Pengampu :
Dra.
Wurjinem, M.Si .
Disusun
Oleh
SADELA NURHAYANI
NPM : A1G016071
Kelas : III C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS BENGKULU
2017
Wujud-Wujud
Kebudayaan beserta Contohnya
Wujud Kebudayaan
Prof. Dr. Koentjoroningrat menguaikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam yaitu:
1)
Wujud kebudayaan
sebagai kompleks dari ide-de, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya.
2)
Wujud kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat.
3)
Wujud kebudayaan
sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud pertama
adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan difoto.
Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak
tersimpan dalam arsip kartu komputer, pita komputer, dan sebagainya. Ide-ide
dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa
kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain melainkan
saling berkaitan menjadi suatu sistem, disebut sistem budaya atau cultural,
yang dalam bahasa Indonesia disebut adat istiadat. Contoh kebudayaan yang bersifat abstrak yaitu ide,gagasan,
nilai-nilai, norma, peraturan dan cita-cita.
Wujud kedua
adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu mengenai tindakan
berpola manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya dari waktu ke
waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem sosial ini bersifat konkrit
sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir.
Wujud ketiga
adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya
manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bisa
diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam
kehidupan ideal dan adat-istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan
manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda
kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup
tertentu yang makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya sehingga bisa
mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya.
Adapun unsur kebudayaan yang bersifat
universal yang dapat kita sebut sebagai isi pokok tiap kebudayaan di dunia ini,
ialah:
1)
Peralatan dan
perlengkapan hidup manusia sehari-hari misalnya; pakaian, perumahan, alat rumah
tangga, senjata dan sebagainya.
2)
Sistem mata
pencaharian dan sistem ekonom. Misalnya; pertanian perternakan, sistem produksi.
3)
Sistem
kemasyarakatan, misalnya kekerabatan, sistem perkawinan, sistem warisan.
4)
Bahasa sebagai
media komunikasi, baik lisan maupun tertulis
5)
Ilmu pengetahuan.
6)
Kesenian,
misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak
7)
Sistem religi.
Masing-masing
unsur kebudayaan universal ini pasti menjelma dalam ketiga wujud budaya
tersebut di atas, yaitu wujud sistem budaya, sistem sosial, dan unsur
budaya fisik.
Macam
– Macam Ras yang Ada di Dunia
Kata
“ras” berasal dari bahasa Prancis-Italia “razza” yang artinya pembedaan variasi
penduduk berdasarkan tampilan fisik (bentuk dan warna rambut, warna mata, warna
kulit, bentuk mata, dan bentuk tubuh. Umumnya ras dibagi menjadi 3: mongoloid,
kaukasian dan negroid.
Selain
itu pengertian ras kadangkala mengacu pada pemilikan perangai, pemilikan
kualitas perangai/sikap kelompok tertentu, menyatakatan kehadiran penduduk dari
geografis tertentu. Bisa juga ras mengacu pada tanda-tanda aktivitas sebuah
kelompok yang mempunyai gagasan, ide dan cara berpikir tertentu. Ras juga
sering dikaitkan dengan masalah keturunan, keluarga,klan dan hubungan
kekeluargaan sebuah kelompok
Tapi
secara umum Ras adalah pengelompokan berdasarkan ciri biologis, bukan
berdasarkan cirri-ciri sosiokultural. Dengan kata lain, ras berati segolongan
penduduk suatu daerah yang mempunyai sifat-sifat keturunan tertentu berbeda
dengan penduduk daerah lain.
A.L. Krober membagi ras di dunia
menjadi:
1.
Ras Mongoloid (Berkulit Kuning),
adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia
Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur
Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania. Anggota ras
Mongoloid biasa disebut “berkulit kuning”, namun ini tidak selalu benar.
Misalkan orang Indian di Amerika dianggap berkulit merah dan orang Asia
Tenggara seringkali berkulit coklat muda sampai coklat gelap.
Ciri
khas utama anggota ras ini ialah rambut berwarna hitam yang lurus, bercak mongol
pada saat lahir dan lipatan pada mata yang seringkali disebut mata sipit.
Selain itu anggota ras manusia ini seringkali juga lebih kecil dan pendek
daripada ras Kaukasoid. Contohnya penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika,
dan Asia. Mereka bisa dibagi menjadi: Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid,
American Mongoloid.
Ras
mongoloid meliputi:
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)
- Malayan Mongoloid Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan
- American Mongoloid (Ras asli Mongoloid)
2. Ras Negroid (Berkulit Hitam), adalah
ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di sebelah selatan gurun
sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan
juga Eropa serta Timur Tengah.
Ciri
khas utama anggota ras negroid ini ialah kulit yang berwarna hitam dan rambut
keriting. Meski begitu anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski berkulit
hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras manusia ini.
Contohnya
yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia. Mereka bisa dibagi
menjadi: African Negroid, Negrito, Melanesian
Ras
negroid meliputi:
a)
African Negroid (Benua Afrika)
b)
Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung
Malaya yang dikenal orang Semang, Filipina)
c)
Melanesian (Irian dan Melanesia).
3. Ras Kaukasoid (Kulit Putih), adalah
ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah,
Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika
Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. Anggota
ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar.
Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk
ras Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan
anggota ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota
ras Kaukasoid. Contohnya yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika,
dan Asia. Mereka bisa dibagi menjadi: Nordic,Alpine, Mediteranian, Indic.
Ras
Kaukasoid meliputi:
a)
Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut
Baltik)
b)
Alpine (Eropa Tengah dan Eropa
Timur)
c)
Mediteranian (sekitar Laut Tengah,
Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran)
d)
Indic (Pakistan, India, Bangladesh,
dan Sri Lanka)
4.
Ras-ras khusus, yaitu ras yang tidak
dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara lain:
a)
Bushman (Penduduk di daerah
Gurun Kalahari, Afrika Selatan)
b)
Veddoid (Penduduk di daerah
pedalaman Sri Lanka )
c)
Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan
Polynesia)
d)
Ainu (Penduduk di daerah Pulau
Karafuto dan Hokkaido, Jepang).
Contoh Perubahan Akulturasi, Asimilasi, Difusi, Evolusi, Dan
Inovasi
1.
Contoh
Akulturasi
Akulturasi
adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya asing ke dalam kebudayaan
sendiri, namun ciri khas budaya sendiri tidak hilang atau bercampur begitu
saja. Berbeda dengan asimilasi, akulturasi tidak menghasilkan budaya baru yang
berbeda dengan dua budaya yang telah bercampur. Akulturasi lebih mudah terjadi
karena sebagian besar terjadi secara tidak sadar. Berikut adalah contoh
akulturasi:
- Bangunan bergaya Belanda di beberapa gedung pemerintahan. Salah satu cirinya adalah adanya pintu utama dan pilar utama yang berukuran sangat besar.
- Masjid Demak merupakan hasil akulturasi antara budaya Islam dan budaya Hindu. Terdapat beberapa arsitektur bercorak Hindu, namun tetap tidak meninggalkan fungsi utama Masjid itu sendiri.
- Musik pop saat ini sering dipadukan dengan alat musik tradisional setempat sehingga menciptakan perpaduan yang unik namun tetap dapat dibedakan antara musik pop dan musik tradisionalnya.
2.
Contoh
Asimilasi
Asimilasi
adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara masyarakat sehingga menjadi
terintegrasi. Hasilnya berupa budaya baru yang berbeda dari dua kebudayaan yang
berbeda. Berikut adalah contoh asimilasi:
- Musik dangdut yang merupakan hasil asimilasi dari musik tradisional daerah dengan musik India.
- Cara pernikahan di banyak agama juga merupakan hasil asimilasi dari praktik agama yang dianut dan budaya tradisional setempat.
- Bahasa Swiss-Jerman yang merupakan hasil asimilasi antara bahasa Swiss dan bahasa Jerman, namun sangat berbeda dengan bahasa Swiss dan bahasa Jerman.
- Budaya Hindu di Bali merupakan hasil asimilasi antara kepercayaan animisme tradisional Bali dengan agama Hindu yang dibawa dari pulau Jawa yang berasal dari India. Hasilnya menjadi agama Hindu Dharma yang sangat berbeda dengan praktik Hindu di India dan kepercayaan masa lalu rakyat Bali.
3.
Contoh Difusi
Difusi adalah suatu
proses menyebarnya unsur-unsur ke budayaan dari satu kelompok ke kelompok
lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Dengan kata lain, difusi adalah suatu proses penyebaran
unsurunsur kebudayaan ke seluruh penjuru dunia. Contoh terjadinya proses difusi
sebagai proses penyebaran kebudayaan pada masa prehistori yaitu ketika kelompok
manusia berburu berpindah ke daerah lain yang jauh sekali dan membawa budaya
berburu ke daerah tempat mereka berpindah. Penyebaran unsur kebudayaan melalui
pertemuan kelompok individu yang bertetangga.
1)
Unsur-unsur budaya timur dan barat
yang masuk ke Indonesia dilakukan dengan teknik meniru. Misalnya, penyebaran
agama Islam melalui media perdagangan, berikut cara berdagang yang jujur, dan
model pakaian yang digunakan, lambat laun ditiru oleh masyarakat.
2)
Cara berpakaian para pejabat
kolonial Belanda ditiru oleh penguasa pribumi.
3)
Cara orang Minangkabau membuka
warung nasi dan cara orang Jawa membuka warung tegal.
4)
Cara makan yang dilakukan orang
Eropa dengan mengguna kan sendok ditiru oleh orang Indonesia.
4.
Contoh
Evolusi
Perubahan
sosial yang terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan yang saling
berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan perubahan ini
termasuk dalam evolusi. Perubahan secara evolusi dapat diamati berdasarkan
batas waktu yang telah lampau sebagai patokan atau tahap awal sampai masa
sekarang yang sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan tersebut
terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan.
Perubahan
secara lambat memerlukan waktu yang lama dan biasanya merupakan rentetan
perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan
terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat
hanya berusaha menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang
timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Perubahan
ini terjadi melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. Misalnya
kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatra. Mereka mengalami perubahan secara
lambat, terutama dalam tempat tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat
ini suku Kubu masih menjalankan aktivitas lamanya, yaitu berburu dan meramu
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
5.
Contoh
Inovasi
Yang dimaksud Inovasi adalah
pembaharuan dari suatu sumber daya yang telah ada sebelumnya. Atau inovasi
yaitu suatu pembaharuan dari sumber daya yang sudah ada sebelumnya, sumber daya
tersebut bisa mengenai alam, energi, ekonomi, tenaga kerja, penggunaan
teknologi dll.
Inovasi merupakan suatu proses
pembaharuan dari berbagai sumber daya, sehingga sumber daya tersebut bisa
memiliki manfaat yang lebih bagi manusia. Saat ini inovasi dipengaruhi oleh
penggunaan teknologi, karena dengan menggunakan teknologi dapat mempermudah
melakukan produksi berbagai produk yang baru. Inovasi sangat berkaitan dengan
pembaharuan kebudayaan khususnya pada bidang penggunaan teknologi dan pada
perekonomian. Contoh inovasi misalnya pada penemuan pesawat terbang, semakin
berkembangnya jaman dan ilmu pengetahuan maka pesawat terbang-pun semakin
dikembangkan lagi dan lagi sehingga semakin canggih dan bisa didapatkan manfaat
yang lebih.
Lalu pada perkembangan telepon,
semakin berkembangnya jaman maka telepon semakin canggih sehingga ditemukan-lah
telepon genggam atau handphone yang dapat di bawa kemana-mana yang memiliki
multi fungsi, sehingga dapat mempermudah manusia dalam berkomunikasi dan
mencari informasi.
Dan contoh lainnya seperti pada
AC yang seiring berkembangnya jaman sehingga memiliki kelebihan untuk membasmi
berbagai jenis nyamuk dan bakteri jahat yang bisa mengancam kesehatan manusia.
Jadi pendingin ruangan sekarang ini tidak hanya saja memberikan rasa sejuk tapi
dapat juga menjaga kesehatan bagi penggunanya.
1.
ATURAN TERTULIS DAN TIDAK TERTULIS
Di
mana bumi berpijak, di situ langit dijunjung. Di manapun kita berada, pasti ada
peraturan yang berlaku di daerah tersebut. Aturan terbagi menjadi dua yaitu
aturan tertulis dan tidak tertulis. Akan tetapi, ada beberapa peraturan
tertulis dan tidak tertulis (biasanya mengatur tentang sikap dan tingkah laku)
yang biasanya berlaku di suatu daerah. Beberapa peraturan tersebut yang mungkin
tidak hanya berlaku di daerah tempat tinggal kita, tetapi juga diikuti secara
universal di seluruh dunia diantaranya adalah :
ATURAN TERTULIS DI MASYARAKAT
1.
Tamu dilarang bertamu di atas jam
22.00
2.
Semua anak sekolah wajib belajar
dari jam 19.00 - 21.00
3.
Tamu yang menginap lebih dari 24 jam
harap lapor ketua RT
4.
Warga wajib menjaga kebersihan
lingkungan
5.
Warga wajib menjaga kemanan dan
ketertiban lingkungan
6.
Warga yang memilki usia 17 tahun
wajib memilki KTP
7.
Setiap Kepala Keluarga wajib memilki
Kartu Keluarga
8.
Semua warga wajib mematuhi peraturan
lalu lintas
ATURAN TIDAK TERTULIS
1.
Ucapan
terima kasih
Ini merupakan hal yang sederhana,
tapi juga sering dilupakan seseorang. Yang mungkin sering kita lupakan adalah
ucapan terima kasih di SMS atau chatting. Ucapkan terima kasih setelah
mendapat jawaban dari lawan bicara Anda. Jangan hanya di-read saja.
2.
Aturan
berjalan kaki
ü Tetaplah di sisi kiri.
ü Sisi kanan untuk jalur cepat atau untuk mendahului.
ü Berlaku juga di escalator atau travellator.
ü Jangan berhenti tiba-tiba. Terutama saat berjalan di
keramaian.
ü Menepilah perlahan jika ingin berhenti.
3.
Menutup
mulut saat mengunyah
Ini juga berlaku saat mengunyah
permen karet.
4.
Aturan
saat di toilet
ü
Jangan gunakan kloset berdiri (urinal) persis
di samping orang lain jika masih ada tempat lain. Paling tidak beri jarak satu
kloset.
ü
Berlaku juga di tempat umum lain
seperti kendaraan umum atau bioskop.
ü
Aturan lain, kloset duduk diciptakan
untuk diduduki.
ü
Jika ingin buang air kecil sambil
berdiri pada kloset duduk, selain membuka tutup kloset, naikkan juga tempat
duduknya. Orang lain tentunya tidak ingin melihat “sisa buangan” Anda di tempat
duduknya. - Jangan lupa tutup kembali setelah menggunakan.
ü
Tidak ada bak air = toilet kering.
Jagalah lantainya tetap kering dan bersih.
5. Aturan
di Kendaraan Umum
ü
Utamakan tempat duduk untuk wanita
hamil, anak-anak, dan orang tua.
ü
Memakai headset atau membaca
buku = tidak ingin diajak bicara.
ü
Jika Anda ingin mendengar musik,
pastikan suaranya tidak terdengar ke orang sebelah Anda.
ü
Jangan paksa orang lain mendengar
Anda bernyanyi, sebagus apapun suara Anda.
ü
Perhatikan kaki dan barang bawaan
Anda, jangan sampai mengambil ruang orang lain. Kecuali Anda membeli dua tiket.
6.
"Jangan berisik"
Tulisan
yang sering terlihat di dinding ini artinya bukan sekedar dilarang bicara. Tapi
juga jangan menutup pintu dengan keras, membunyikan kantong bungkus cemilan,
batuk (dan aktivitas lain yang menimbulkan suara), apalagi buang angin.
7. Aturan
SMS atau chatting
ü Gunakan bahasa yang mudah dipahami, sopan dan juga santun.
ü Jangan terus mengirim pesan jika belum dibalas. Mungkin
teman Anda sedang sibuk atau memang tidak suka dengan Anda.
ü Jangan menulis pesan terlalu panjang
ü Jangan pernah membalas hanya dengan satu huruf, missal “K”
atau “Y”.
ü Jangan terus melihat gadget Anda saat sedang ngobrol
maupun kumpul bersama teman maupun keluarga.
8. Jangan
buang sampah sembarangan
ü
Simpan sampah Anda jika belum
menemukan tempat sampah.
ü
Jangan buang sisa permen karet
begitu saja.
ü
Buang sampah sesuai dengan
klasifikasinya.
9. Tutup mulut saat batuk, bersin dan menguap
Tutup
dan jauhkan mulut Anda dari orang lain saat batuk, bersin, atau menguap.
Tutup dengan tisu, sapu tangan, atau dengan ketiak Anda.
10. Tidak parkir sembarangan
Jangan pernah lakukan hal ini. Kita juga
harus menghargai hak para pejalan kaki.
11. Aturan mengantre
11. Aturan mengantre
Mengantre
harus dalam satu garis. Berdiri tepat di belakang orang di depan Anda, bukan di
sampingnya. Jika Anda tidak di garis, jangan marah bila Anda diserobot.
12. Jangan
terlambat
Jangan
pernah terlambat, berjanjilah pada diri sendiri agar tidak terlambat. Apalagi
pada sebuah pertemuan pertama, rapat pertama dan yang lainnya karena akan
memberikan kesan yang buruk terhadap diri anda. Apabila memang terlambat,
berilah kabar.
13. Aturan
merokok
ü
Jangan pernah merokok.
ü
Jika terpaksa merokok, lakukanlah di
luar ruangan, tempat terbuka, atau di ruang khusus merokok.
ü
Jangan biarkan orang lain menghirup
asap rokok Anda.
ü
Jika tidak bisa, paling tidak jangan
biarkan anak-anak dan wanita hamil mencium aroma asap rokok Anda.
14. Menyapa tetangga ketika bertemu
di jalan.
Hal
sederhana ini sangat penting diterapkan untuk menjaga hubungan sesama tetangga
tetap baik.
15. Berpakaian yang sopan
Dimanapun
kita berada kita harus berpakaian sopan karena cara berpakaian kita sangat
menentukan kualitas diri dan sifat kita di hadapan orang lain.
16. Selalu menjaga kerukunan
tetangga
Menjaga kerukunan tetangga dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misal melayat ke rumah tetangga yang meninggal
dunia, berbicara sopan dan santun degan orang yang lebih tua, menjenguk tetangga yang terkena musibah dan membantu
tetangga yang membutuhkan pertolongan. Dalam aturan hidup bertetangga kita
diwajibkan untuk saling membantu karena jika terjadi sesuatu pada kita,
tetanggalah orang terdekat kita. Oleh karena itu kita harus menjaga hubungan
yang baik dengan tetangga kita.
Meskipun
semua itu adalah aturan yang tidak tertulis, apabila anda melanggarnya maka
anda sudah memilki nilai minus dimata orang lain. Jadi, hiduplah sesuai aturan.
2.
ATURAN
YANG DIRENCANAKAN DAN TIDAK DIRENCANAKAN
Ø
Perubahan yang direncanakan
adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam
masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of
change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari
masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian
dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana dapat juga
disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian
anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional
(PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan
program keluarga berencana (KB).
Ø
Perubahan yang tidak direncanakan
biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Karena
terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa
masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.
Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan
akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Babupaten Sinjai, Sulawesi
Selatan dan Kasus Gunung Merapi tahun 2010 di Yogyakarta. Timbulnya banjir dikarenakan
pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai
akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang
mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.
3. In-group dan Out-group
Antara
anggota kelompok terdapat suatu perasaan ikatan yang satu dengan yang lainnya ,
yang disebut dengan perasaan dalam kelompok atau “In group” , sebaliknya
terhadap orang dari luar terdapat perasaan yang disebut dari luar kelompok atau
“out group”.
Anggota kelompok sendiri dipandang sebagai “orang kita” bukan orang lain “keluarga sendiri” dan sebagainya, yakni ada sedikit banyak identifikasi di antara oknum dengan kelompoknya, tetapi anggota dari kelompok lain dipandang sebagai “orang lain/asing” (bukan orang kita). Apabila suasana kurang memuaskan tak jarang orang dalam kategori lain itu disebut atau dipanggil dengan ejakan kategirls. Perasaan “In group” terhadap ”orang kita” dapat bervariasi dari sikap ramah-tamah dan good-will sampai menjadi solidaritas mati-matian. Begitu pula sikap “Out group” dapat beralih dari sikap menyisih orang lain sampai sikap bermusuhan dengan keras
Anggota kelompok sendiri dipandang sebagai “orang kita” bukan orang lain “keluarga sendiri” dan sebagainya, yakni ada sedikit banyak identifikasi di antara oknum dengan kelompoknya, tetapi anggota dari kelompok lain dipandang sebagai “orang lain/asing” (bukan orang kita). Apabila suasana kurang memuaskan tak jarang orang dalam kategori lain itu disebut atau dipanggil dengan ejakan kategirls. Perasaan “In group” terhadap ”orang kita” dapat bervariasi dari sikap ramah-tamah dan good-will sampai menjadi solidaritas mati-matian. Begitu pula sikap “Out group” dapat beralih dari sikap menyisih orang lain sampai sikap bermusuhan dengan keras
In group
adalah kelompok social di mana individu mengidentifikasikan dirinya. Contoh :
Seorang mahasiswa dari Institut Agama Islam akan bergaya atau berperilaku
sebagaimana orang mengenal ciri dari Institut agama Islam tersebut. Misalnya
dengan menggunakan jilbab panjang, gamis dan memakai rok panjang.
Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan dari in group. Contoh : Dalam pertandingan sepakbola antara Universitas Muhammadiyah dan Universitas Bengkulu, maka para pendukung tim Universitas Muhammadiyah akan berkata “kami adalah pendukung tim Muhammadiyah dan mereka pendukung tim Universitas Bengkulu.”
Contoh lain
In-group = sekelompok
ibu-ibu mengadakan arisan bersama setiap periodenya,mereka memiliki perasaan
dekat dan faktor simpatik.
Out-group = ketika kita
berhadapan dengan kelompok lain dalam kompetisi debat mereka merupakan lawan
dari in-group kita.
Bahasa – Bahasa yang Ada di Indonesia
- Bahasa Aceh Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Alas Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Alor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Ambelan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Angkola Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Aru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Bacan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
- Bahasa Bada’ Besona Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Bahau Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Bajau Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Balantak Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
- Bahasa Bali Digunakan di Wilayah Bali
- Bahasa Banda Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Banggai Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
- Bahasa Banjar Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Bantik Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Batak Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Belu Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Bobongko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
- Bahasa Bonerate Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Bugis Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Bulanga Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo
- Bahasa Bungkumori Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
- Bahasa Buol Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
- Bahasa Buru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Butung Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Enggano Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Gayo Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Geloli Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Goram Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Gorontalo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
- Bahasa Helo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Iban Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Jawa Digunakan di Wilayah Jawa
- Bahasa Kadang Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Kai Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Kaidipan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
- Bahasa Kail Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Kaisar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Kalaotoa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Karo Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Karompa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Kayan Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Kenya Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Klemautan Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Kroe Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Kubu Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Lain Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Laki Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
- Bahasa Lampung Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Landawe Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
- Bahasa Layolo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Leboni Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Leti Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Loinan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
- Bahasa Lom Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Luwu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Madura Digunakan di Wilayah Jawa
- Bahasa Makassar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Mandailing Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Mandar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Mapute Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
- Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Mentawai Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Milano Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Minangkabau Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Mongondow Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Napu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Nias Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Orang Laut Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Ot-Danum Digunakan di Wilayah Kalimantan
- Bahasa Pak-Pak Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Pantar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Pilpikoro Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Pitu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Rejang Lebong Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Riau Digunakan di Wilayah Sumatera
- Bahasa Roma Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Rote Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Sa’dan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Salu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Sangir Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Bali
- Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
- Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
- Bahasa Solor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Sula Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
- Bahasa Sumba Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
- Bahasa Sumbawa Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
- Bahasa Sunda Digunakan di Wilayah Jawa
- Bahasa Talaud Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Taliabo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
- Bahasa Tambulu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Tanibar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Ternate Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
- Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
- Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Tidore Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
- Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
- Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Tombatu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Tompakewa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Tondano Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Tontembun Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
- Bahasa Toraja Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
- Bahasa Uluna Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
- Bahasa Walio Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
- Bahasa Wetar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
- Bahasa Windesi Digunakan di Wilayah Maluku Sekitar Halmahera Selatan
- Bahasa Wotu Digunakan di
Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja