KONSEP DASAR SOSIOLOGI ANTROPOLOGI DAN SEJARAH
Profil Kebudayaan Di Pulau Jawa
DOSEN PENGAMPU :Dra. Wurjinem, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Cindy Dehvisi
(A1G016040)
Toto Ronalto
(A1G016066)
Aldi Hamzah (A1G016067)
Sadela Nurhayani (A1G016071)
Nadia Yolanda
(A1G016114)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS BENGKULU
2017
Pulau Jawa
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dan merupakan terluas
ke-13 di dunia. Dengan jumlah penduduk
sekitar hampir 160 juta, pulau ini berpenduduk
terbanyak di dunia dan merupakan salah satu tempat terpadat di
dunia. Meskipun hanya menempati urutan terluas ke-5, Pulau Jawa dihuni oleh 60%
penduduk Indonesia, Angka ini turun jika di bandingkan sensus penduduk tahun
1905 yang mencapai 80,6% dari seluruh penduduk indonesia penurunan penduduk di
pulau jawa secara persentase di akibatkan perpindahan penduduk (transmigrasi) dari pulau Jawa ke seluruh
Indonesia. Ibu kota Indonesia, Jakarta, terletak di Jawa bagian barat laut
(tepatnya di ujung paling barat Jalur Pantura).
Jawa
adalah pulau yang relatif muda dan sebagian besar terbentuk dari aktivitas
vulkanik. Deretan gunung-gunung berapi membentuk jajaran yang terbentang dari
timur hingga barat pulau ini, dengan dataran endapan aluvial sungai di bagian
utara.Banyak kisah sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini. Dahulu, Jawa
adalah pusat beberapa kerajaan Hindu-Buddha, kesultanan Islam,
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan
kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak besar terhadap kehidupan
sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.
Sebagian
besar penduduknya bertutur dalam tiga bahasa utama. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu dari 100
juta penduduk Indonesia, dan sebagian besar penuturnya berdiam di pulau Jawa.
Sebagian besar penduduk adalah bilingual, yang berbahasa Indonesia baik sebagai bahasa pertama
maupun kedua. Dua bahasa penting lainnya adalah bahasa Sunda dan bahasa Betawi. Sebagian besar penduduk Pulau Jawa
adalah muslim
dan Kristen, namun terdapat beragam aliran kepercayaan, agama,
kelompok etnis, serta budaya di pulau ini.Pulau ini secara administratif
terbagi menjadi enam provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten; serta dua wilayah khusus, yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.
Etimologi
Asal
mula nama "Jawa" dapat dilacak dari kronik berbahasa Sanskerta yang menyebut adanya pulau
bernama yavadvip(a) (dvipa berarti
"pulau", dan yava berarti "jelai" atau
juga "biji-bijian"). Apakah biji-bijian ini merupakan jewawut (Setaria italica) atau padi)],
keduanya telah banyak ditemukan di pulau ini pada masa sebelum masuknya pengaruh
India[. Boleh jadi, pulau ini memiliki banyak
nama sebelumnya, termasuk kemungkinan berasal dari kata jaú yang
berarti "jauh".Yavadvipa disebut dalam epik asal India, Ramayana. Sugriwa, panglima wanara (manusia
kera) dari pasukan Sri Rama, mengirimkan utusannya ke
Yavadvip ("Pulau Jawa") untuk mencari Dewi Shinta. Kemudian
berdasarkan kesusastraan India terutama pustaka Tamil, disebut nama
Sanskerta yāvaka dvīpa (dvīpa = pulau).
Dugaan
lain ialah bahwa kata "Jawa" berasal dari akar kata dalam bahasa Proto-Austronesia, Awa atau Yawa(Mirip
dengan kata Awa'i (Awaiki) atau Hawa'i (Hawaiki) yang
digunakan di Polynesia,
terutama Hawaii) yang berarti "rumah".
Aksara
Aksara
Jawa, dikenal juga sebagai Hanacaraka
dan Carakan \,adalah salah satu aksara tradisional Nusantara
yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah Indonesia
lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa Sasak. Tulisan ini berkerabat dekat
dengan aksara Bali.Berdasar tradisi lisan, aksara jawa diciptakan oleh Aji
Saka, tokoh pendatang dari India, dari suku Shaka (Scythia). Legenda
melambangkan kedatangan Dharma (ajaran dan peradaban Hindu-Buddha) ke pulau
Jawa. Kini kata Saka masih digunakan dalam istilah dalam Bahasa Jawa, saka atau soko, yang
berarti penting, pangkal, atau asal-mula. Aji Saka bermakna "raja
asal-mula" atau "raja pertama".
Geografi
Jawa
bertetangga dengan Sumatera di sebelah barat, Bali di timur, Kalimantan di utara, dan Pulau Natal di selatan. Pulau Jawa
merupakan pulau ke-13 terbesar di dunia. Perairan yang mengelilingi pulau
ini ialah Laut Jawa di utara, Selat Sunda di barat, Samudera Hindia di
selatan, serta Selat Bali dan Selat Madura di timur.Jawa memiliki luas
sekitar 126.700 km2.Sungai yang terpanjang ialah Bengawan Solo, yaitu
sepanjang 600 km.Sungai ini bersumber di Jawa bagian tengah, tepatnya di gunung
berapi Lawu. Aliran sungai kemudian mengalir ke arah utara dan
timur, menuju muaranya di Laut Jawa di dekat kota Surabaya.
Hampir
keseluruhan wilayah Jawa pernah memperoleh dampak dari aktivitas gunung berapi. Terdapat
tiga puluh delapan gunung yang terbentang dari timur ke
barat pulau ini, yang kesemuanya pada waktu tertentu pernah menjadi gunung
berapi aktif. Gunung berapi tertinggi di Jawa adalah Gunung Semeru (3.676 m), sedangkan gunung berapi
paling aktif di Jawa dan bahkan di Indonesia adalah Gunung Merapi (2.968 m) serta Gunung Kelud (1.731
m). Gunung-gunung dan dataran tinggi yang berjarak berjauhan membantu wilayah
pedalaman terbagi menjadi beberapa daerah yang relatif terisolasi dan cocok
untuk persawahan lahan
basah. Lahan persawahan padi di Jawa adalah salah satu yang tersubur di
dunia. Jawa adalah tempat pertama penanaman kopi di Indonesia, yaitu sejak tahun 1699.
Kini, kopi arabika banyak ditanam di Dataran
Tinggi Ijen baik oleh para petani kecil maupun oleh perkebunan-perkebunan
besar.
Suhu
rata-rata sepanjang tahun adalah antara 22 °C sampai 29 °C, dengan
kelembaban rata-rata 75%. Daerah pantai utara biasanya lebih panas, dengan
rata-rata 34 °C pada siang hari di musim kemarau. Daerah pantai selatan umumnya
lebih sejuk daripada pantai utara, dan daerah dataran tinggi di pedalaman lebih
sejuk lagi. Musim hujan berawal pada bulan Oktober dan
berakhir pada bulan April, di mana hujan biasanya turun di sore hari, dan pada
bulan-bulan selainnya hujan biasanya hanya turun sebentar-sebentar saja. Curah
hujan tertinggi umumnya terjadi pada bulan-bulan bulan Januari dan
Februari.Jawa Barat bercurah hujan lebih tinggi daripada Jawa Timur, dan daerah
pegunungannya menerima curah hujan lebih tinggi lagi. Curah hujan di Dataran Tinggi Parahyangan di
Jawa Barat mencapai lebih dari 4.000 mm per tahun, sedangkan di pantai utara
Jawa Timur hanya 900 mm per tahun.
Geologi
Pemerian
geologi Jawa paling lengkap diungkap dalam van Bemmelen (1949). Sebagai
pulau, Jawa secara geologi relatif muda. Pembentukan dimulai dari periode Tersier. Sebelumnya, kerak bumi yang membentuk pulau ini
berada di bawah permukaan laut. Aktivitas orogenis yang intensif sejak
kala Oligosendan Miosen mengangkat dasar laut sehingga
pada kala Pliosen dan Pleistosen wujud Pulau Jawa sudah mulai
terbentuk. Sisa-sisa dasar laut masih tampak, membentuk fitur sebagian besar
kawasan karst di
selatan pulau ini.
Van Bemmelen
membagi Pulau Jawa dalam tujuh satuan fisiografi sebagai berikut.
1.
Pegunungan Selatan, merupakan
zona gamping bercampur
sisa aktivitas vulkanis dari kala Miosen yang mengalami beberapa pengangkatan
hingga periode Kuarter.
2.
Zona vulkanis dari periode Kuarter, dengan
gunung-gunung api tinggi, seringkali dengan puncak di atas 2000 m dari
permukaan laut, membentang dari barat sampai ujung timur.
3.
Depresi Tengah, membentuk poros cekungan sebagai
poros utama pulau, dengan dua depresi besar: depresi Bandung dan depresi Solo
4.
Zona antiklinal Tengah, terdiri dari endapan-endapan kala
Miosen sampai Pleistosen, dimulai dari Gunung Karang terus ke timur melewati Bogor,
lembah Serayu, lalu Pegunungan Kendeng, terus sampai ke pantai utara Besuki.
5.
Depresi Randublatung, merupakan depresi kecil memanjang
di utara Pegunungan Kendeng, terbentuk
dari endapan laut dan daratan.
6.
Antiklinorium Rembang-Madura, merupakan formasi perbukitan gamping di pantai utara Jawa Timur dan
membentuk hampir semua bagian Pulau Madura
7.
Dataran aluvial pesisir utara (Jalur Pantura) yang
terbentuk dari delta dan endapan lumpur, merupakan daratan paling muda.
Demografi
Pemerintahan
Penduduk
Dengan
populasi sebesar 160 juta jiwa Jawa
adalah pulau yang menjadi tempat tinggal lebih dari 60% populasi Indonesia. Dengan
kepadatan 1.317 jiwa/km², pulau
ini juga menjadi salah satu pulau di dunia yang paling dipadati penduduk.
Sekitar 45% penduduk Indonesia berasal dari etnis Jawa. Walaupun
demikian sepertiga bagian barat pulau ini (Jawa Barat, Banten, dan Jakarta)
memiliki kepadatan penduduk lebih dari 1.500 jiwa/km2.
Sejak tahun
1970-an hingga kejatuhan Suharto pada tahun 1998, pemerintah Indonesia
melakukan program transmigrasi untuk memindahkan sebagian
penduduk Jawa ke pulau-pulau lain di Indonesia yang lebih luas. Program ini terkadang
berhasil, namun terkadang menghasilkan konflik antara transmigran pendatang
dari Jawa dengan populasi penduduk setempat. Di Jawa Timur banyak pula terdapat
penduduk dari etnis Madura dan Bali, karena kedekatan lokasi dan hubungan
bersejarah antara Jawa dan pulau-pulau tersebut. Jakarta dan wilayah sekelilingnya sebagai daerah metropolitan
yang dominan serta ibukota negara, telah menjadi tempat berkumpulnya berbagai
suku bangsa di Indonesia.
Penduduk
Pulau Jawa perlahan-lahan semakin berciri urban, dan kota-kota besar serta
kawasan industri menjadi pusat-pusat kepadatan tertinggi. Berikut adalah 10
kota besar di Jawa berdasarkan jumlah populasi tahun 2005.
Urutan
|
Kota, Provinsi
|
Populasi
|
1
|
12.589.247
|
|
2
|
4.611.506
|
|
3
|
3.580.570
|
|
4
|
2.793.478
|
|
5
|
2.221.595
|
|
6
|
2.178.733
|
|
7
|
1.974.903
|
|
8
|
1.154.467
|
|
9
|
1.021.356
|
|
10
|
586.397
|
Etnis dan Budaya
Mitos asal
usul pulau Jawa serta gunung-gunung berapinya diceritakan dalam sebuah kakawin, bernama Tangtu Panggelaran.
Komposisi etnis di pulau Jawa secara relatif dapat dianggap homogen, meskipun
memiliki populasi yang besar dibandingkan dengan pulau-pulau besar lainnya di
Indonesia. Terdapat dua kelompok etnis utama asli pulau ini, yaitu etnis Jawa dan etnis Sunda. Etnis Madura dapat pula dianggap sebagai
kelompok ketiga; mereka berasal dari pulau Madura yang berada di utara pantai
timur Jawa, dan telah bermigrasi secara besar-besaran ke Jawa Timur sejak abad ke-18.Jumlah orang
Jawa adalah sekitar dua-pertiga penduduk pulau ini, sedangkan orang Sunda
mencapai 20% dan orang Madura mencapai 10%.
Empat
wilayah budaya utama terdapat di pulau ini: sentral budaya Jawa (kejawen) di bagian tengah, budaya pesisir
Jawa (pasisiran) di pantai utara, budaya Sunda (pasundan) di bagian barat, dan budaya Osing (blambangan) di bagian timur. Budaya Madura
terkadang dianggap sebagai yang kelima, mengingat hubungan eratnya dengan
budaya pesisir Jawa.Kejawen dianggap sebagai budaya Jawa yang paling dominan.
Aristokrasi Jawa yang tersisa berlokasi di wilayah ini, yang juga merupakan
etnis dengan populasi dominan di Indonesia. Bahasa, seni, dan tata krama yang
berlaku di wilayah ini dianggap yang paling halus dan merupakan panutan
masyarakat Jawa.Tanah pertanian tersubur dan terpadat penduduknya di Indonesia
membentang sejak dari Banyumas di
sebelah barat hingga ke Blitar di sebelah timur.
Jawa
merupakan tempat berdirinya banyak kerajaan yang berpengaruh di kawasan Asia
Tenggara, dan
karenanya terdapat berbagai karya sastra dari para pengarang Jawa. Salah
satunya ialah kisah Ken Arok dan Ken Dedes, yang merupakan kisah anak yatim
yang berhasil menjadi raja dan menikahi ratu dari kerajaan Jawa kuno; dan
selain itu juga terdapat berbagai terjemahan dari Ramayana dan Mahabharata. Pramoedya Ananta Toer adalah
seorang penulis kontemporer ternama Indonesia, yang banyak menulis berdasarkan
pengalaman pribadinya ketika tumbuh dewasa di Jawa, dan ia banyak mengambil
unsur-unsur cerita rakyat dan legenda sejarah Jawa ke dalam karangannya.
Bahasa
Tiga bahasa utama yang dipertuturkan di Jawa
adalah bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Madura.
Bahasa-bahasa lain yang dipertuturkan meliputi bahasa Betawi (suatu
dialek lokal bahasa Melayu di wilayah Jakarta), bahasa
Osing dan bahasa Tengger(erat hubungannya dengan bahasa
Jawa), bahasa Baduy (erat hubungannya dengan bahasa
Sunda), bahasa Kangean (erat hubungannya dengan bahasa
Madura), bahasa Bali, dan bahasa Banyumasan.Sebagian besar besar
penduduk mampu berbicara dalam bahasa Indonesia, yang umumnya merupakan
bahasa kedua mereka.
Agama dan kepercayaan
Jawa adalah
kancah pertemuan dari berbagai agama dan budaya. Pengaruh budaya India adalah
yang datang pertama kali dengan agama Hindu-Siwa dan Buddha, yang menembus secara mendalam dan
menyatu dengan tradisi adat dan budaya masyarakat Jawa.Para brahmana kerajaan dan pujangga istana mengesahkan kekuasaan
raja-raja Jawa, serta mengaitkan kosmologi Hindu dengan susunan politik
mereka.Meskipun kemudian agama Islam menjadi agama mayoritas, kantong-kantong kecil pemeluk Hindu tersebar
di seluruh pulau. Terdapat populasi Hindu yang signifikan di sepanjang pantai
timur dekat pulau Bali, terutama di sekitar kota Banyuwangi. Sedangkan komunitas Buddhaumumnya saat ini terdapat di
kota-kota besar, terutama dari kalangan Tionghoa-Indonesia.
Sekumpulan
batu nisan Muslim yang berukiran halus dengan tulisan dalam bahasa Jawa Kuno
dan bukan bahasa Arab ditemukan dengan penanggalan tahun sejak 1369 di Jawa
Timur. Damais menyimpulkan
itu adalah makam orang-orang Jawa yang sangat terhormat, bahkan mungkin para
bangsawan. M.C. Ricklefs berpendapat
bahwa para penyebar agama Islam yang berpaham sufi-mistis, yang mungkin
dianggap berkekuatan gaib, adalah agen-agen yang menyebabkan perpindahan agama
para elit istana Jawa, yang telah lama akrab dengan aspek mistis agama Hindu
dan Buddha. Sebuah
batu nisan seorang Muslim bernama Maulana Malik Ibrahim yang
bertahun 1419 (822 Hijriah) ditemukan di Gresik, sebuah pelabuhan di pesisir Jawa
Timur. Tradisi Jawa menyebutnya sebagai orang asing non-Jawa, dan dianggap
salah satu dari sembilan penyebar agama Islam pertama di Jawa (Walisongo), meskipun tidak ada bukti tertulis
yang mendukung tradisi lisan ini.
Masjid
di Pati, Jawa Tengah, pada masa kolonial. Masjid ini menggabungkan gaya
tradisional Jawa (atap bertingkat) dengan arsitektur Eropa.
Saat ini
hampir 100% suku Sunda, Betawi, Banten dan Cirebon serta sekitar 95 persen suku
Jawa menganut agama Islam. Agama Islam sangat kental memberi pengaruh pada suku
Betawi, Banten, Cirebon dan Sunda. Muslim suku Jawa dapat dibagi menjadi abangan (lebih sinkretis) dan santri (lebih ortodoks). Dalam
sebuah pondok pesantren di Jawa, para kyai sebagai pemimpin agama melanjutkan peranan para
resi pada masa Hindu. Para santri dan masyarakat di sekitar pondok umumnya
turut membantu menyediakan kebutuhan-kebutuhannya. Tradisi
pra-Islam di Jawa juga telah membuat pemahaman Islam sebagian orang cenderung
ke arah mistis. Terdapat masyarakat Jawa yang berkelompok dengan tidak terlalu
terstruktur di bawah kepemimpinan tokoh keagamaan, yang menggabungkan
pengetahuan dan praktik-praktik pra-Islam dengan ajaran Islam.
Agama Katolik Roma tiba
di Indonesia pada saat kedatangan Portugis dengan perdagangan rempah-rempah.Agama
Katolik mulai menyebar di Jawa Tengah ketika Frans van Lith, seorang imam dari Belanda, datang
ke Muntilan, Jawa
Tengah pada tahun 1896. Kristen Protestan tiba di Indonesia saat
dimulainya kolonialisasi Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) pada
abad ke-16. Kebijakan VOC yang melarang penyebaran agama Katolik secara
signifikan meningkatkan persentase jumlah penganut Protestan di Indonesia.
Komunitas Kristen terutama terdapat di kota-kota besar, meskipun di beberapa
daerah di Jawa tengah bagian selatan terdapat pedesaan yang penduduknya memeluk
Katolik. Terdapat kasus-kasus intoleransi bernuansa agama yang menimpa umat
Katolik dan kelompok Kristen lainnya.
Tahun 1956,
Kantor Departemen Agama di Yogyakarta melaporkan bahwa terdapat 63
sekte aliran kepercayaan di
Jawa yang tidak termasuk dalam agama-agama resmi di Indonesia. Dari jumlah
tersebut, 35 berada di Jawa Tengah, 22 di Jawa Barat dan 6 di Jawa Timur.[29] Berbagai aliran kepercayaan
(juga disebut kejawen atau kebatinan) tersebut,
di antaranya yang terkenal adalah Subud, memiliki jumlah anggota yang sulit diperkirakan karena banyak pengikutnya
mengidentifikasi diri dengan salah satu agama resmi pula.
Ekonomi dan Mata pencaharian
Awalnya,
perekonomian Jawa sangat tergantung pada persawahan. Kerajaan-kerajaan kuno di
Jawa, seperti Tarumanagara, Mataram, dan Majapahit, sangat bergantung pada panen padi
dan pajaknya. Jawa terkenal sebagai pengekspor beras sejak zaman dahulu, yang
berkontribusi terhadap pertumbuhan penduduk pulau ini. Perdagangan dengan
negara Asia lainnya seperti India dan Cina sudah terjadi pada awal abad ke-4,
terbukti dengan ditemukannya keramik Cina dari periode tersebut. Jawa juga
terlibat dalam perdagangan rempah-rempah Maluku semenjak era Majapahit hingga
era Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC). Perusahaan dagang
tersebut mendirikan pusat administrasinya di Batavia pada abad ke-17, yang kemudian
terus dikembangkan oleh pemerintah Hindia-Belanda sejak abad ke-18. Selama masa
penjajahan, Belanda memperkenalkan budidaya berbagai tanaman komersial,
seperti tebu, kopi, karet, teh, kina, dan lain-lain. Kopi Jawa bahkan mendapatkan
popularitas global di awal ke-19 dan abad ke-20, sehingga nama Java telah
menjadi sinonim untuk kopi.
Jawa telah
menjadi pulau paling berkembang di Indonesia sejak era Hindia-Belanda hingga
saat ini. Jaringan transportasi jalan yang telah ada sejak zaman kuno
dipertautkan dan disempurnakan dengan dibangunnya Jalan Raya Pos Jawa oleh Daendels di awal abad ke-19. Kebutuhan
transportasi produk-produk komersial dari perkebunan di pedalaman menuju
pelabuhan di pantai, telah memacu pembangunan jaringan kereta api di Jawa. Saat
ini, industri, bisnis dan perdagangan, juga jasa berkembang di kota-kota besar
di Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung, sedangkan kota-kota kesultanan
tradisional seperti Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon menjaga warisan budaya keraton
dan menjadi pusat seni, budaya dan pariwisata. Kawasan industri juga berkembang
di kota-kota sepanjang pantai utara Jawa, terutama di sekitar
Cilegon, Tangerang, Bekasi, Karawang, Gresik, dan Sidoarjo.
Jaringan jalan tol dibangun dan diperluas sejak
masa pemerintahan Soeharto hingga sekarang, yang
menghubungkan pusat-pusat kota dengan daerah sekitarnya, di berbagai kota-kota
besar seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, dan Surabaya.Selain jalan tol tersebut, di pulau
ini juga terdapat 16 jalan raya nasional.
DAERAH DI PULAU JAWA
1.
DKI
JAKARTA
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI
Jakarta) adalah ibu kota negara
dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di
Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Ibu kota Jakarta adalah DKI Jakarta. Berdirinya Jakarta pada tanggal 22 Juni
1527 , yang ditandai diserahkannya naskah
berjudul Dari Jayakarta ke Jakarta oleh Mr. Dr. Sukanto .
Dasar hukum bagi DKI Jakarta adalah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia. UU ini menggantikan UU Nomor 34 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta
serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu
kota Negara Republik Indonesia Jakarta yang keduanya tidak berlaku lagi.
Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan beberapa
nama di antaranya Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia. Di dunia internasional Jakarta juga
mempunyai julukan J-Town, atau lebih populer lagi The
Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia. Sedangkan secara astronomis letak
provinsi Jakarta adalah 6⁰ LS – 7⁰ LS dan 106⁰ BT – 107⁰ BT. Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan:
6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011). Wilayah
metropolitan Jakarta (Jabodetabek)
yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar
di Asia Tenggara atau
urutan kedua di dunia.
Nama Bandar Udara di provinsi Jakarta adalah
Halim Perdanakusumah dan pelabuhan lautnya yaitu Tanjung priok. Sedangkan untuk
identitas, provinsi DKI Jakarta memilih Salak Condet (Salacca edulis cognita) dan Elang Bondol (Haliastur
indus) sebagai Flora dan Fauna Identitas Provinsi DKI Jakarta.
Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor (disingkat TNKB) atau sering disebut plat nomor atau nomor polisi (disingkat nopol) adalah plat aluminium
tanda kendaraan
bermotor di Indonesia yang
telah didaftarkan pada Kantor Bersama Samsat.Di Jakarta plat nomor nya diawali dengan huruf B. Kota
Administrasi Jakarta Barat (B - B**), Kota Tangerang (B - C**/V**), Kota Depok (B - E**/Z**), Kabupaten Bekasi (B - F**), Kabupaten Tangerang (B
- G**/N**), Kota Bekasi (B - K**), Kota
Administrasi Jakarta Pusat (B - P**), Kota
Administrasi Jakarta Selatan (B - S**), Kota
Administrasi Jakarta Timur (B - T**), Kota
Administrasi Jakarta Utara (B - U**), Kota Tangerang Selatan (B
- W**)
DKI
Jakarta menyediakan sarana pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun
juga sangat bervariasi dari gedung mewah dengan pendingin udara sampai yang sederhana.
Belakangan
ini mulai muncul berbagai sekolah dengan kurikulum yang diserap dari negara
lain seperti Singapura dan Australia. Sekolah lain dengan kurikulum Indonesia
pun juga muncul dengan metode pengajaran yang berbeda, seperti Sekolah
Dasar Islam Terpadu. Selain sekolah
yang didirikan oleh pemerintah, banyak pula sekolah yang dikembangkan oleh
pihak swasta, seperti Al-Azhar,
Muhammadiyah, BPK Penabur, Kolese Kanisius, Don Bosco,
Tarakanita, Pangudi Luhur, Santa Ursula, Regina Pacis dan Marsudirini.
DKI Jakarta juga
menjadi lokasi berbagai universitas terkemuka,
antara lain:
Universitas Indonesia (UI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ),Universitas
Bhayangkara Jakartaraya, (UBHARA), Universitas Satyagama,
Universitas Mpu Tantular, Universitas Gunadarma, UniversitaS Islam
As-Syafi'yah (UIA),Universitas Islam Jakarta (UIJ), Universitas
Jayabaya, Universitas Muhammadiyah Jakarta(UMJ), Universitas Suryadarma,
Universitas Bina Nusantara (UBINUS), Universitas Kristen
Indonesia (UKI), Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG),Universitas
Tarumanegara(UNTAR) Univeritas TRISAKTI,Institut Kesenian Jakarta
(IKJ), Institut Ilmu Al-Quran(IIQ), Institut Sains dan Tehnologi
Nasional (ISTN)
Selain itu, Jakarta memiliki Industri dan pertambangan yaitu: Pupuk TSP, Tekstil, Pemintalan Benang, Mobil dan Perakitan,Kayu Lapis,
Farmasi, Susu, Percetakan, Logam.
Peninggalan Sejarah :
1. Prasasti Tugu.
2. Si Jagur,meriam
Portugis.
3. Bekas Balaikota
Belanda, kini menjadi Museum Kota Jakarta.
Pahlawan : M.Husni Thamrin, Ismail Marzuki, Abdul Rahman Saleh, dll.
Kebudayaan yang dimiliki DKI Jakarta
1. Rumah Adat
Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumah
Kebaya. Atapnya berbentuk joglo suatu pertanda ada pengaruh bentuk rumah
tradisonal Jawa. Begitu pula pembagian ruangannya. Ada serambi depan yang
disebut paseban. Tepi paseban dipagari dengan pintu masuk di tengahnya. Pintu
itu diberi ukiran dan tingginya sekitar 80 cm. Sedangkan tepi atapnya diberi
renda seperti kebaya. Paseban berfungsi pula sebagai tempat ibadah.
|
Rumah Kebaya
|
Dinding-dinding rumah tradisional Jakarta (Betawi),
terbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-buka dan digeser-geser ke tepi.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan ruangan yang
lebih luas, bila suatu waktu diadakan acara selamatan atau hajatan. Serambi
depan dan serambi belakang yang lepas terbuka, merupakan ciri khas pula dari
rumah tradisional Jakarta (Betawi).
2.
Pakaian Adat
Pakaian adat
pria Betawi (Jakarta) berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup
leher (jas tutup). Ia juga memakai celana panjang, kain batik yang melingkar
pada pinggang dan sebilah belati terselip di depan perut. Sedangkan
wanitanya memakai baju kebaya, selendang panjang serta kain yang dibatik.
3.
Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
a. Tari Topeng,
merupakan sebuah tari tradisional Jakarta. Tari Topeng Betawi tidak
hanya di gunakan sebagai acara hiburan saat pesta pernikahan atau khitanan
saja. Namun tarian ini juga sering di pentaskan pada acara besar adat betawi
di Jakarta.
b. Tari Yapong,
adalah tari persembahan untuk menghormati tamu-tamu negara.
c. Tari Cokek :
Tarian ini mirip tarian China, musik yang
digunakan adalah gambang kromong yang biasa digunakan untuk mengiringi berbagai
tarian tradisional . tarian ini bisanya untuk penyambutan tamu.
d. Tari sirih kuning ini biasanya juga diadakan untuk mengiringi
pengantin Betawi memasuki pelaminan serangkai dengan proses penyerahan sirih
dare oleh mempelai pria kepada pengantin wanita atau pada hiburan penyambutan
tamu kehormatan maupun perayaan lengkap dengan irama lagu khas Betawi "Sirih Kuning
4.
Senjata Tradisional
Badik
Merupakan salah satu senjata tradisional yang dikenal penduduk Jakarta. Parang
atau golok banyak digunakan oleh para pendekar. Sedangkan senjata terkenal
lainnya adalah keris, tombak, toya, cabang dan parang.
Jalannya
sejarah sangat berpengaruh pula kepada keanekaragaman bentuk senjata
tradisional daerah Jakarta (Betawi). Senjata badik merupakan salah satu senjata
tradisioal penduduk Jakarta yang mendapat pengaruh dari Bugis. Toya dan trisula
(senjata tombak yang berujung tiga), merupakan pengaruh dari Cina, sedangkan
keris merupakan pengaruh dari Jawa.
Senjata
tradisional lainnya adalah parang atau yang lebih dikenal dengan golok. Golok
mempunyai ukuran dan wilahan yang beragam pula. Ada yang bentuknya pendek atau
panjang dan ada pula yang tipis disamping yang tebal. Mata golok tajam sebelah.
Golok diselipkan di depan perut dan umumnya banyak dipakai oleh para pendekar.
5.
Suku : Suku
dan marga yang terdapat di daerah Jakarta Raya adalah : Betawi, Orang
Depok,Orang Tugu, Cina, Arab, dan lain-lain. Namun suku yang menjadi mayoritas
di DKI Jakarta adalah suku betawi.
Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang
penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Sejumlah pihak berpendapat
bahwa Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa pada
masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah
keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh
Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya
terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan
berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti
orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa.
6.
Bahasa Daerah :
Betawi
7.
Lagu
daerah :
Kicir-kicir,
Jali-jali,
Lenggang Kangkung,Keroncong
kemayoran,Surilang, Terang Bulan.
8.
Alat Musik Tradisional :
1.
Alat music
tradisional Kesenian Gambang Kromong : Kempul, Gong, Rebab, Gambang, Gendang,
Gender, Bonang.
2.
Alat music
tradisional pada kesenian Tanjidor : Klarinet, Piston, Tombon, Saksofon, Rebana
Biang, Rebana Ngarak. \
3.
Alat musik
radisional pada kesenian Marawis : Ceallo, Mandorin, Gitar, Triangle.
9.
Tempat Wisata
:
Setu Babakan
(Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta
Selatan)
|
Kepulauan Seribu
|
Taman Wisata Alam Angke Kapuk
(Jalan Garden House, RT.8/RW.1, Kamal Muara, Penjaringan,
RT.8/RW.1, Kamal Muara, Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 14470)
|
Taman Impian Jaya Ancol
(Jl. Lodan Timur No.7, RW.10, Ancol, Pademangan, Kota Jkt
Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430)
|
Monumen Nasional
(Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta)
|
TamanMini Indonesia Indah
(Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta)
|
Kebun Binatang Ragunan
(Jl. Harsono No.1, Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta)
|
Kota Tua
(Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta )
|
Palnetarium
(Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10330)
|
Masjid Istiqlal
( Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710)
|
10. Makanan
Khas :
a. Pindang Bandeng Betawi
Bahan :
2 buah ikan bandeng @ 1/2 kilo
2 buah ikan bandeng @ 1/2 kilo
Bahan A :
6 siung Bawang merah
5 buah kemiri1
1/2 ruas kunyit
5 buah kemiri1
1/2 ruas kunyit
Bahan B :
10 cabai rawit
1 buah Bawang putih
1 buah gula merah
1 ikat sledri
2 buah daun salam
Asem secukupnya
kecap bango ( satu sendok sayur )
Garam secukupnya
air secukup nya
1 buah Bawang putih
1 buah gula merah
1 ikat sledri
2 buah daun salam
Asem secukupnya
kecap bango ( satu sendok sayur )
Garam secukupnya
air secukup nya
Cara membuat :
Tambus ( garang ) bahan
A lalu tumbuk beserta bawang putih, cabai rawit, dan garam.masukan bumbu yang
telah di halus kan kedalam panci, beri air secukup nya lalu masukan kecap, daun
sledri, daun salam serta bandeng yang telah di potong potong 5 bagian masak
sampai matang
b. Semur Jengkol /Daging Jakarta
Bahan :
300
gram daging sapi, dipotong ukuran porsi makan atau diganti dengan Jengkol yang
sudah direbus dan digeprek tipis
2 sdm minyak goreng,
400 ml air panas
kecap, garam dan merica
2 sdm minyak goreng,
400 ml air panas
kecap, garam dan merica
Bumbu Halus :
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
1 cm jahe
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
1 cm jahe
Cara Membuatnya :
Tumis bumbu halus hingga harum, masukan daging /jengkol, kecap merica dan garam. Aduk hingga rata.
Masukan air panas dan kecilkan apinya,
Ungkep hingga daging empuk dan bila perlu dibubuhi bumbu penyedap,
Kalau akan menghidangkan taburkan sedikit bawang goreng.
Tumis bumbu halus hingga harum, masukan daging /jengkol, kecap merica dan garam. Aduk hingga rata.
Masukan air panas dan kecilkan apinya,
Ungkep hingga daging empuk dan bila perlu dibubuhi bumbu penyedap,
Kalau akan menghidangkan taburkan sedikit bawang goreng.
c. Ketoprak Betawi
Bahan:
2 buah tahu kuning, goreng
100 gr bihun, seduh air panas sebentar, tiriskan
100 gr tauge, buang akarnya, seduh air panas
2 buah ketupat
3 sdm kecap manis
1 sdm bawang merah goreng
Kerupuk udang secukupnya
minyak goreng secukupnya
100 gr bihun, seduh air panas sebentar, tiriskan
100 gr tauge, buang akarnya, seduh air panas
2 buah ketupat
3 sdm kecap manis
1 sdm bawang merah goreng
Kerupuk udang secukupnya
minyak goreng secukupnya
Bumbu dihaluskan:
170 gr kacang tanah yang sudah digiling
3 buah cabai rawit, rebus
2 siung bawang putih
1 sdm gula merah
150 cc air hangat
2 sdt garam
170 gr kacang tanah yang sudah digiling
3 buah cabai rawit, rebus
2 siung bawang putih
1 sdm gula merah
150 cc air hangat
2 sdt garam
Cara Membuat:
Haluskan bumbu di atas piring saji, letakkan di atasnya ketupat yang telah dipotong dadu, tauge, tahu, dan bihun. Taburkan bawang goreng dan kecap manis. Lengkapi dengan kerupuk udang. Siap dihidangkan
Haluskan bumbu di atas piring saji, letakkan di atasnya ketupat yang telah dipotong dadu, tauge, tahu, dan bihun. Taburkan bawang goreng dan kecap manis. Lengkapi dengan kerupuk udang. Siap dihidangkan
d. Sayur Asem Jakarta
Bahan:
6 buah kacang panjang
1 potong nangka muda
2 buah jagung muda
1 genggam daun melinjo
1 buah terong
100 gram kacang tanah
3 gelas/1250 cc kaldu
2 lembar daun salam
10 mata asam muda
10 buah belimbing wuluh
6 buah kacang panjang
1 potong nangka muda
2 buah jagung muda
1 genggam daun melinjo
1 buah terong
100 gram kacang tanah
3 gelas/1250 cc kaldu
2 lembar daun salam
10 mata asam muda
10 buah belimbing wuluh
Bumbu yang dihaluskan:
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
4 buah cabai merah
1 sdm garam
6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
4 buah cabai merah
1 sdm garam
Cara Membuat:
Cuci bersih sayuran lalu di potong-potong dengan ukuran
sedang.
Haluskan bumbu dan didihkan kaldu. Masukkan bumbu ke dalam kaldu tersebut. Masukkan sayuran yang keras terlebih dahulu seperti jagung, asam muda, nangka dan kacang tanah. Setelah setengah matang, masukkan sayuran yang agak lunak seperti daun melinjo, terong dan belimbing wuluh. Masak hingga semua matang. Angkat dan siap dihidangkan
Haluskan bumbu dan didihkan kaldu. Masukkan bumbu ke dalam kaldu tersebut. Masukkan sayuran yang keras terlebih dahulu seperti jagung, asam muda, nangka dan kacang tanah. Setelah setengah matang, masukkan sayuran yang agak lunak seperti daun melinjo, terong dan belimbing wuluh. Masak hingga semua matang. Angkat dan siap dihidangkan
e. Nasi Uduk Betawi
Bahan:
500 gr beras, cuci dan
tiriskan
850 ml santan cair
1 1/2 sdt garam
2 lembar daun salam
1 batang sereh, ambil bagian putihnya dan memarkan
850 ml santan cair
1 1/2 sdt garam
2 lembar daun salam
1 batang sereh, ambil bagian putihnya dan memarkan
Cara membuat:
1) Kukus beras hingga setengah matang.
1) Kukus beras hingga setengah matang.
2)Didihkan santan bersama garam, daun salam dan sereh.
Hati-hati jangan sampai meluap. Angkat.
3)Masukkan segera beras yang masih panas dan setengah
matang kedalam santan.
4)Aduk rata hingga santan terserap habis. Angkat. Buang
daun salam dan serehnya.
5)Kukus kembali hingga beras matang.
6)Sajikan dengan dengan menaburkan emping goreng,
bawang goreng dan sambal kemiri
f. Soto Betawi
Bahan :
• 100 gram babat
• 100 gram daging
• 100 gram paru
• 400 ml santan
• 3 sdm margarin
• 1 btg sereh
• 2 lbr daun salam
• 1 btg kayu manis
• 1 iris lengkuas
• 2 sdm daun bawang diiris
• Emping melinjo secukupnya untuk pelengkap
• 100 gram babat
• 100 gram daging
• 100 gram paru
• 400 ml santan
• 3 sdm margarin
• 1 btg sereh
• 2 lbr daun salam
• 1 btg kayu manis
• 1 iris lengkuas
• 2 sdm daun bawang diiris
• Emping melinjo secukupnya untuk pelengkap
Bumbu yang dihaluskan:
• 8 bh bawang merah
• 3 siung bawang putih
• 1 sdt ketumbar
• ¼ sdt lada
• 1 iris jahe
• Garam secukupnya
• 3 siung bawang putih
• 1 sdt ketumbar
• ¼ sdt lada
• 1 iris jahe
• Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Jeroan dan daging direbus lalu
digoreng kemudian dipotong-potong.
2. Sisihkan air kaldu rebusan daging dan jeroan.
3. Tumis dengan margarin bumbu yang telah dihaluskan bersama sereh, daun salam, kayu manis, dan lengkuas. Masukkan tumisan bumbu ke dalam air kaldu beserta santan, aduk rata.
4. Atur dalam mangkuk daging dan jeroan yang telah dipotong-potong, tuangi kuah, taburi daun bawang iris, beri emping dan kecap sedikit. Hidangkan bersama sambal rawit.
2. Sisihkan air kaldu rebusan daging dan jeroan.
3. Tumis dengan margarin bumbu yang telah dihaluskan bersama sereh, daun salam, kayu manis, dan lengkuas. Masukkan tumisan bumbu ke dalam air kaldu beserta santan, aduk rata.
4. Atur dalam mangkuk daging dan jeroan yang telah dipotong-potong, tuangi kuah, taburi daun bawang iris, beri emping dan kecap sedikit. Hidangkan bersama sambal rawit.
g. Sayur Laksa
Bahan:
½ ekor ayam kampung
1 liter santan cair
¼ liter santan kental
2 batang serai, dimemarkan
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk purut
150 gr bihun, rendam di dalam air mendidih, tiriskan
2 butir telur rebus, dipotong jadi 6
2 ikat daun kemangi, diambil daunnya
1 sdm bawang goreng
2 buah jeruk nipis diiris tipis
2 buah cabe merah, diiris serong
3 sdm minyak sayur
1 liter santan cair
¼ liter santan kental
2 batang serai, dimemarkan
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk purut
150 gr bihun, rendam di dalam air mendidih, tiriskan
2 butir telur rebus, dipotong jadi 6
2 ikat daun kemangi, diambil daunnya
1 sdm bawang goreng
2 buah jeruk nipis diiris tipis
2 buah cabe merah, diiris serong
3 sdm minyak sayur
Bahan yang dihaluskan:
8 buah bawang merah
4 siung bawang putih
1 sdm ketumbar
1 iris kunyit
1 iris jahe
1 iris langkuas
6 butir kemiri
½ sdt gula jawa
½ sdm garam
4 siung bawang putih
1 sdm ketumbar
1 iris kunyit
1 iris jahe
1 iris langkuas
6 butir kemiri
½ sdt gula jawa
½ sdm garam
Cara Membuat:
1.
Panaskan 3 sdm minyak sayur di
dalam penggorengan yang besar atau panci dengan api sedang.
2.
Setelah minyak panas, masukkan
bumbu yang sudah dihaluskan, daun salam, serai dan daun jeruk purut, tumis
hingga harum.
3.
Masukkan santan cair, masak sampai
mendidih.
Kemudian masukkan ayam, masak sampai matang.
Kemudian masukkan ayam, masak sampai matang.
4.
Angkat ayam dari penggorengan,
lalu daging ayam disuwir-suwir. Tulang ayam dibuang.
5.
Tuang santan kental ke dalam
rebusan santan cair tadi. Masak sambil diaduk hingga santan mendidih, angkat.
6.
Cara menghidangkan: tempatkan
bihun yang sudah direndam dalam air mendidih pada mangkuk, beri suwiran daging
ayam, potongan telur rebus, irisan cabe merah dan daun kemangi. Tuang kuah
laksa di atasnya lalu taburi bawang goreng. Hidangkan dengan irisan jeruk nipis
Syair
lagu dari Suku Betawi
1) Jali-Jali
Ini dia si jali-jali
lagunya enak lagunya enak merdu sekali
capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan asalkan tuan senang di hati
palinglah enak si mangga udang
hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
palinglah enak si orang bujang sayang
kemana pergi kemana pergi tiada yang m’larang
disana gunung disini gunung
hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati
disana bingung disini bingung sayang
samalah sama samalah sama menaruh hati
jalilah jali dari cikini sayang
jali-jali dari cikini jalilah jali sampai disini
Ini dia si jali-jali
lagunya enak lagunya enak merdu sekali
capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan asalkan tuan senang di hati
palinglah enak si mangga udang
hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
palinglah enak si orang bujang sayang
kemana pergi kemana pergi tiada yang m’larang
disana gunung disini gunung
hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati
disana bingung disini bingung sayang
samalah sama samalah sama menaruh hati
jalilah jali dari cikini sayang
jali-jali dari cikini jalilah jali sampai disini
2) Surilang Jot-Njotan
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Ada hujan rintik perlahan (surilang jot-njotan)
Rahmat Tuhan semesta alam (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Kagak gune cantik rupawan aduh sayang
Kagak gune cantik rupawan eh sayang aduh sayang
Kalo kagak suka sembahyang
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Burung elang di pinggir jalan (surilang jot-njotan)
Dideketin eh malah terbang (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Sie-sie puasa sebulan aduh sayang
Sie-sie puasa sebulan eh sayang aduh sayang
Kalo cuma ngomongin orang
Pantun ini ya tuan pantun nasehat
Didengerin ya nona buat dijalanin
Kalau sebel en kesel (en sebel eh kesel)
Maapin aje (eh biarin aje)
Pahalenye eh buat kite sendiri
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Kue cubit di atas nampan (surilang jot-njotan)
Jadi sehat kalo dimakan (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Tiada gune uang disimpan aduh sayang
Tiada gune uang disimpan eh sayang aduh sayang
Kalo zakat enggak dibayarkan
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Baek ati ente lakuin (surilang jot-njotan)
Kagak rugi aye jaminin (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Naek haji niatin aduh sayang
Naek aji kite niatin eh sayang aduh sayang
Haji mabrur kite dambain.
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Ada hujan rintik perlahan (surilang jot-njotan)
Rahmat Tuhan semesta alam (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Kagak gune cantik rupawan aduh sayang
Kagak gune cantik rupawan eh sayang aduh sayang
Kalo kagak suka sembahyang
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Burung elang di pinggir jalan (surilang jot-njotan)
Dideketin eh malah terbang (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Sie-sie puasa sebulan aduh sayang
Sie-sie puasa sebulan eh sayang aduh sayang
Kalo cuma ngomongin orang
Pantun ini ya tuan pantun nasehat
Didengerin ya nona buat dijalanin
Kalau sebel en kesel (en sebel eh kesel)
Maapin aje (eh biarin aje)
Pahalenye eh buat kite sendiri
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Kue cubit di atas nampan (surilang jot-njotan)
Jadi sehat kalo dimakan (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Tiada gune uang disimpan aduh sayang
Tiada gune uang disimpan eh sayang aduh sayang
Kalo zakat enggak dibayarkan
Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Baek ati ente lakuin (surilang jot-njotan)
Kagak rugi aye jaminin (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Naek haji niatin aduh sayang
Naek aji kite niatin eh sayang aduh sayang
Haji mabrur kite dambain.
3) Keroncong Kemayoran
La la la la la la la laaa
Laju laju perahu laju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Laju sekali laju sekali ke surabaya
Belenong di pinggir kali
Dengan Keroncong senang sekali
La la la la la la la laaa
Boleh lupa kain dan baju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Janganlah lupa janganlah lupa kepada saya
Keladi dalam almari
Yang baik budi yang saya cari
La la la la la la la laaa
Boleh lupa kain dan baju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Janganlah lupa janganlah lupa kepada saya
Merpati terbang melayang
Cinta sejati Slalu terbayang
Kedondong di atas peti
Ini keroncong mohon berhenti
Semogalah semua senang di hati
La la la la la la la laaa
Laju laju perahu laju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Laju sekali laju sekali ke surabaya
Belenong di pinggir kali
Dengan Keroncong senang sekali
La la la la la la la laaa
Boleh lupa kain dan baju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Janganlah lupa janganlah lupa kepada saya
Keladi dalam almari
Yang baik budi yang saya cari
La la la la la la la laaa
Boleh lupa kain dan baju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Janganlah lupa janganlah lupa kepada saya
Merpati terbang melayang
Cinta sejati Slalu terbayang
Kedondong di atas peti
Ini keroncong mohon berhenti
Semogalah semua senang di hati
4)
Kicir Kicir
kicir kicir ini
lagunya
lagu lama ya tuan dari jakarta
saya menyanyi ya tuan memang sengaja
untuk menghibur menghibur hati nan duka
burung dara burung merpati
terbang cepat ya tuan tiada tara
bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
buah mangga enak rasanya
si manalagi ya tuan paling ternama
siapa saja ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna
lagu lama ya tuan dari jakarta
saya menyanyi ya tuan memang sengaja
untuk menghibur menghibur hati nan duka
burung dara burung merpati
terbang cepat ya tuan tiada tara
bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
buah mangga enak rasanya
si manalagi ya tuan paling ternama
siapa saja ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna
5)
Lenggang Kangkung
Lenggang
lenggang kangkung
Kangkung dari Cimanggis
Lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Cimanggis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung dari Jakarta
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Jakarta
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung di atas peti
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya di atas peti
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
Kangkung dari Cimanggis
Lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Cimanggis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung dari Jakarta
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Jakarta
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung di atas peti
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya di atas peti
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
6)
Terang Bulan
Terang bulan
Terang bulan di kali
Buaya timbul disangkalah mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Waktu potong padi di tengah sawah
Sambil bernyanyi riuh rendah
Memotong padi semua orang
Sedari pagi sampai petang
Terang bulan
Terang bulan di kali
Buaya timbul disangkalah mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Waktu potong padi di tengah sawah
Sambil bernyanyi riuh rendah
Memotong padi semua orang
Sedari pagi sampai petang
Waktu
potong padi di tengah sawah
Sambil bernyanyi riuh rendah
Bersenang hati sambil bersuka
Tolonglah kami bersama sama
Sambil bernyanyi riuh rendah
Bersenang hati sambil bersuka
Tolonglah kami bersama sama
2.
Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat adalah
sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota
Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan
Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor :
378) dan berdiri pada tanggal 14 Juli 1950.. Provinsi Jawa Barat dibentuk
berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan
jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.Pada tahun 2000, Provinsi Jawa
Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian
barat.
Provinsi
Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI
Jakarta di barat.
Secara astronomi Jawa barat terletak pada 5ºLS-8ºLS dan 106º-109ºBT.
Dengan luas wilayah 3.266.559 km².
Jawa Barat
terkenal dengan julukan Kota Kembang, Paris van Java, Kota Pramuka, Kota Zakat,
Kota Mode.Sedangkan untuk Identitas Daerah :
Flora : Gandaria (Boea Macrophylla), Fauna : Macan Tutul (Panthera Pardus
Sondaicus)
Tanda Plat Nomor
Kendaraan di Jawa Barat yaitu : D (Bandung), T (Purwakarta), E (Cirebon), F (Bogor),Z ( Daerah Timur
Bandung,seperti Sumedang), B (Bekasi). Selain itu, di Jawa Barat terdapat pelabuhan
yang terkenal dengan nama pelabuhan Cirebon sedangkan bandar udaranya ialah Husein Sastranegara Bandung.
Perguruan Tinggi
Negeri dan Swasta yang
terdapat di Jawa Barat yaitu : (1) Universitas Padjajaran (UNPAD), (2)
IPB (Institut Pertanian Bogor) , (3) Universitas Indonesia Depok (UI Depok), (4) Institut Teknologi Bandung
( ITB), (5) STT Telkom, (6) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),(7) Universitas
Nurtanio (UNNUR),(8) Institut Tehnologi Adityawarman,(9) Institut Tehnologi
Nasional (ITENAS),(10) Universitas Maranatha, 11) Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN- Cirebon),
Hasil kekayaan alam di
bidang industri dna pertambangan yaitu : Minyak, Tekstil,
Pabrik Teh, Susu, Sutra Alam, Baterai, Kertas , Pupuk, Semen, Senjata, Alat Telekomunikasi, Pesawat Terbang ,Batik dan Tenun.
Pahlawan : R.Otto Iskandardinata, R.E.
Martadinata, Dewi Sartika dan lain
–lain.
Peninggalan Sejarah :
1. Candi
Cangkuang (Garut).
2. Prasasti Kebon Kopi (Bogor).
3. Prasasti Muara Ciaruteun (Bogor).
4. Prasasti
Pasir Alwi (Bogor).
5. Keraton Kasepuhan (Cirebon).
6. Keraton Kanoman (Cirebon).
7. Keraton Kacirebonan( Cirebon).
8. Makam Sunan Gunung Jati (Cirebon).
9. Prasasti Batu Telapak Kaki Raja Tarumanegara, Purnawarman (Prasasti Cinten).
Kebudayaan yang dimilki Jawa Barat
1. Rumah
Tradisional Daerah Jawa Barat
Pada umumnya rumah adat masyarakat
Sunda asli berbentuk panggung (imah panggung). Rumah adat sunda berbentuk segi
empat agak memanjang, dengan lantai rumah yang terbuat dari palupuh. Dinding
rumah adat terbuat dari bilik, yaitu anyaman bambu dengan pola kepang atau
sasag. Kerangka rumahnya terbuat dari kayu, dengan penyangga tiang dari batu
yang dinamakan tatapakan. Atap rumah terbuat dari ijuk atau daun rumbia.
Ada beberapa jenis nama rumah adat
Sunda, antara lain Suhunan Japang (Tasikmalaya), Jogo Anjing, Suhunan Jure
(Sumedang), Suhunan Ngupuk, Limasan (Majalengka), Panjalin (Majalengka),
Lengkong (Kuningan), dan Citalang (Purwakarta).
2. Pakaian
Tradisional Daerah Jawa Barat
Pakaian adat
daerah Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi dua. Ada pakaian adat gaya
Priangan dan ada juga pakaian adat gaya Cirebon. Pakaian adat Priangan dan
Cirebon memiliki beberapa persamaan dan perbedaan, antara lain sebagai berikut.
1.
Pakaian Adat Perempuan
a) Perempuan
Priangan mengenakan kebaya surawe, sedangkan kaum perempuan Cirebon mengenakan
baju sorong atau baju kurung.
b) Kaum
perempuan Priangan dan Cirebon mengenakan kain batik yang dililitkan di bagian
bawah badan, dari pinggang hingga pergelangan kaki.
c) Kaum
perempuan Priangan dan Cirebon dari golongan rakyat mengenakan perlengkapan
pakaian berupa gelang emas atau perak, gelang bahar, suweng pelenis emas atau
perak, ali meneng, dan sandal, selop, atau kelom. Sedangkan kaum wanita
bangsawan Priangan dan Cirebon mengenakan perlengkapan pakaian berupa kalung
emas, gelang emas, giwang emas, serta selop dengan hiasan manik-manik di bagian
ujungnya.
2.
Pakaian Adat Laki-Laki
a) Kaum
laki-laki biasa Priangan dan Cirebon mengenakan kain sarung poleng atau polekat
yang dikerudungkan dan diikatkan atau dililitkan pada pinggang.
b) Kaum
laki-laki Priangan dan Cirebon mengenakan celana komprang yang berhiaskan
pasmen.
c) Kaum
laki-laki Priangan dan Cirebon mengenakan iket sebagai penutup kepala.
d) Kaum
laki-laki rakyat biasa Priangan dan Cirebon mengenakan perlengkapan pakaian
berupa cincin emas, rantai emas atau perak dengan liontin dari kuku harimau
sebagai hiasan jas pada bagian dada, dan sepatu atau selop.
3.
Tarian
Tradisional
1) Tari Topeng
Kuncuran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja
karena cintanya ditolak.
2) Tari Merak,
sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan
memukau.
3) Tari
Rarasati. Dewi Rarasati sebagai selir Arjuna yang cantik dan lembut ternyata
memiliki jiwa keprajuritan. Kepandaiannya dalam memanah telah menyadarkan
Srikandi dari kesombongannya. Saripati gambaran tersebut kemudian diangkat
dalam bentuk tari kelompok dengan sumber gerak tari tradisi Cirebon.
4) Tari Jaipong,
suatu bentuk tarian pergaulan Jawa Barat yang terkenal.
4. Senjata Tradisional
a.
Kujang
Senjata kujang ini menggambarkan
ketajaman dan daya kritis di dalam kehidupan. Selain itu, kujang ini juga
merupakan sebuah senjata yang melambangkan keberanian dan kekuatan dalam
melindungi kebenaran. Kujang menjadi sebuah ciri khas baik dalam senjata,
hiasan, alat pertanian ataupun sebagai cindera mata.
Karena kujang memiliki beberapa
varian bentuk
b. Baliung
Baliung atau
kampak merupakan senjata tradisional yang digunakan untuk menebang pohon besar
dan sebagai salah satu perkakas untuk membangun rumah. Gagangnya terbuat dari
kayu yang agak panjang yaitu sekitar 30-35 cm.
Tenaga yang
digunakan ketika menggunakan baliung ini membutuhkan tenaga yang besar dari
pada bedog, karena pada bagian pangkal, baliung terbuat dari besi baja yang
lebih besar dan tebal.
c.
Bedog
Bedog merupakan senjata
tradisional berupa pisau yang berukuran lebih besar (golok) yang fungsinya
sebagai pemotong (tuktak-teukteuk), menebang pohon (nuar), menebang kayu,
menyembelih dan memotong hewan juga sebagai peralatan untuk bekerja di kebun.
5.
Suku : Sunda (73,73%), Jawa (11,04%), Betawi (5,33%), Cirebon (5%),
Batak (0,77%), Minangkabau (0,47%), Tionghoa (0,46%)
6. Bahasa
Daerah Jawa Barat
Penduduk asli Provinsi Jawa Barat adalah suku Sunda
dan Cirebon, sehingga bahasa sehari-hari yang mereka gunakan adalah bahasa
Sunda dan Cerbon. Tiap-tiap bahasa ini digunakan oleh penduduk di daerah
Priangan, Cirebon, dan daerah-daerah lainnya. Dalam bahasa Sunda dikenal
istilah undak-usuk-basa, yaitu pemakaian bahasan sesuai dengan
tingkat sosial pemakai bahasa dalam masyarakat, seperti istilah bahasa yang
dianggap kasar, sedang lemes, cohag atau kasar pisan, dan luhur atau lemes
pisan.
Dalam bahasa Sunda juga dikenal beberapa dialek. Dialek adalah cara
pengucapan kata-kata yang khas di suatu daerah atau kelompok masyarakat
(istilah lainnya logat atau aksen). Ada dialek Priangan, Bogor (Karawang), dan
Cirebon. Setiap dialek memiliki karakter khas sendiri-sendiri.
7.
Lagu
Daerah
: Bubuy Bulan, Cing Cakeling,
Es lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung,Peuyeum Bandung,
Pileuleuyan,Tokecang.
8.
Alat Musik Tradisional : Rebab, Suling, Kendang, Kepyek Keprak, Siter,
Gambang Saron, Arumba, Angklung, Calung, Celemplung, Jenglong, Tarawangsa,
Suling, Karinding, Kecapi, Jentreng.
9. Tempat Wisata:
Pantai
Pelabuhan Ratu
(Citepus, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat 43364)
|
Curug Cikaso
(Dusun
Ciniti, Cibitung, Kec. Surade, Cibitung, Sukabumi, Jawa Barat 43172)
|
Taman Wisata Mekarsari
(Jalan Raya
Cileungsi -Jonggol KM.3, Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820)
|
Taman Bunga Nusantara
Jalan Mariwati KM.7, Kawungluwuk, Sukaresmi, Kawungluwuk,
Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43254)
|
Goa
Buniayu
(Cipicung,
Kerta Angsana, Nyalindung, Cimerang, Purabaya, Sukabumi, Jawa Barat 43187)
|
Pantai
Pangandaran
(Desa
Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa
Barat)
|
Green
Canyon
(Desa
Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran)
|
Arung Jeram
Sungai citarik
(Jalan Raya
Pelabuhan Ratu KM. 27, Cikiray, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat 43367)
|
Arung Jeram
Sungai Citatih
(Niagara Arung Jeram, Warungkiara, Sukaharja, Wr. Kiara,
Sukabumi, Jawa Barat 43362)
|
Pantai
Ujung Genteng
|
10.
Makanan
Khas
a.
Empal
gentong
Bahan-bahan Masakan Empal Genton
250 gr daging (me: sandung lamur)
200 gr kikil yg empuk
1 lmbr daun salam
2 ruas lengkuas,geprek
4 butir kapolaga
1 kayu manis
1 bunga pekak
1 bngks santan instan kara uk 65ml
4 biji cengkeh
1 sereh
1 blok kaldu bubuk (atau royco) rasa sapi
1/2 sdt merica bubuk
Bumbu
Halus
4
siung bawput
3
siung bawmer
1
ruas kunyit
bakar
1/2
sdt ketumbar
sangrai
1/2
sdt jinten
sangrai
3
butir kemiri
sangrai
Bahan Pelengkap
Ketupat/lontong
Bawang goreng
Daun bawang,iris
Tomat,iris
Cara Memasak Empal Gentong
1.
Rebus daging dan kikil.masukan daun
salam,lengkuas,bunga pekak,kayu manis,kapolaga,sereh,cengkeh
2.
Sementara menunggu daging empuk,tumis bumbu
halus hingga wangi.masukan ke rebusan daging
3.
Tambahkan kaldu blok,garam,gula.merica,
koreksi rasa
4.
Apabila daging sdh empuk,masukan santan.aduk2
hingga mendidih.matikan api
5.
Sajikan empal gentong dg ketupat,irisan
tomat,irisan daun bawang dan bawang goreng.note: pake nasi jg enak lho
b. Batagor dan Siomay
Bahan – bahan yang
diperlukan
500
gr daging
ayam giling
100
gr udang
(lbh banyak lbh baik)
3
sdm tepung
tapioka
2
sdm tepung
terigu
4
siung bawang
putih
1
butir telur
garam, penyedap rasa, gula
secukupnya merica
daun bawang rajang halus
wortel rajang halus
secukupnya jamur
kuping
tahu pong
secukupnya kol
kentang (rebus dengan garam)
telur rebus
bahan sambal kacang :
100
gr kacang
tanah digoreng
secukupnya cabai
3
siung bawang
putih
4
siung bawang
merah
secukupnya garam
gula coklat/gula aren
secukupnya daun
jeruk
air panas
Cara Membuat
1.
Masukkan daging ayam giling, udang yg
dihaluskan, bawang putih yg dihaluskan, daun bawang, telur, tepung, aduk hingga
rata
2.
Tambahkan penyedap rasa, merica, wortel dan
jamur. Aduk rata. Untuk tes rasa bisa digoreng sedikit adonannya. Kalau sudah
pas isikan dalam tahu. Untuk siomay bisa pakai kulit pangsit. Atau adonannya dibentuk
bulat dan direbus dalam air mendidih
3.
Tata dalam kukusan, kentang, tahu isi, siomay,
kol, dan telur. Sebagian saya goreng langsung, sebagian dikukua, dan sebagian
masuk freezer untuk stok
4.
Sambil menunggu kukusan matang, buat sambal
kacang. Haluskan bahan-bahan lalu tambahkan air panas untuk mengencerkan
5.
Jika sudah matang siomay akan berubah warna
menjadi agak transparan. Sajikan dengan sambal kacang. Dan juga kentang,
siomay, dan tahu yg digoreng.
c.
Cireng
Bahan-bahan yang diperlukan
1 centong nasi
4 sm tepung tapioka/kanji
2 bawang putih
2 bawang merah
1 sm rebon/ebi
1 merica/ladaku
garam.
gula
air
Cara Membuat (30 menit)
1.
Blender.. Nasi baput bamer rebon dengan air
sedikit biar bisa halus aja
2.
Lalu tuang ke baskom adonan tadi.. +kan kanji
dan merica aduk rata (me: tk kalis)
3.
Ambil adonan lalu penyet2 dgn plastik hingga
berbentuk pipih lalu goreng
4.
Bisa di hidangkan dengan saos sambel/cuko..
Dimakan biasa aja juga enak...
d.
Sega
Lengko
Bahan-bahan (4 orang)
1 papan tempe
6 buah tahu
2 biji ketimun
secukupnya daun
kucai
secukupnya bawang
goreng
sesuai selera bon
cabe
1 siung bawang
putih
secukupnya bumbu
pecel instan
sesuai selera cabe
secukupnya kecap
manis
secukupnya toge
secukupnya gula
dan garam
Cara Membuat
1. Rendam
tempe dan tahu dgn garam dan air kemudian tunggu bbrp menit lalu goreng
2.
Bumbu kacang: bumbu pecel instan, bawang
putih, cabe, gula & garam haluskan tambah air sesuai kekentalan yg di
inginkan tes rasa
3.
Penyajian: siapkan nasi dipiring,beri irisan
tempe tahu, daun kucai, ketimun, toge taburi bumbu kacang, bawang goreng, kecap
manis dan cabe kering boncabe..siap disantap..mudah n praktis bukan
e.
Hayam
Bakakak
Bahan Utama :
3 sdm minyak sayur
1 batang serai, memarkan
3 lembar daun jeruk purut
1 ekor ayam buras, buang cakarnya, cuci
1 liter santan encer
500 ml santan kental
1 sdm air asam jawa
Bumbu Utama :
6 buah cabai merah besar
10 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
4 cm kunyit
2 sdt ketumbar
2 cm jahe
1 cm lengkuas
1 sdt gula pasir
2 sdt garam
Cara membuat Ayam :
- Biarkan ayam utuh, semat kepalanya dengan lidi agar bisa tegak saat matang.
- Atau belah membujur dada ayam hingga terbuka. Lipat sayap ke arah belakang
- dan tekan agar terbuka, jika perlu semat dengan lidi.
- Tumis bumbu halus bersama serai, dan daun jeruk hingga harum.
- Tuangi santan encer, didihkan.
- Masukkan ayam utuh, masak hingga santan susut sebagian.
- Tuangi santan kental, masak hingga seluruhnya matang dan bumbu mongering.
- Angkat. Tuangi sisa bumbu. Sajikan.
f.
Kerupuk Miskin/Melarat
Kerupuk miskin adalah
kerupuk khas cirebon. Kenapa disebut dengan kerupuk miskin atau melarat?
Kerupuk miskin terbuat dari tepung aci (tapioka), ternyata dalam pengolahannya
bukan menggunakan minyak goreng tapi menggunakan pasir yang dipanaskan sehingga
disebut kerupuk miskin. Tapi jangan khawatir pasir menempel di kerupuk, karena
secara otomatis pasir akan lepas jika kerupuk sudah matang dan mengembang.
Makanan khas Jawa Barat ini paling pas disajikan dengan sambalnya.
g.
Karedok
Bahan-bahan Karedok Sunda
a. Kacang
panjang, potong kecil secukupnya
b. Cabe rawit
secukupnya
c. Gula merah
secukupnya
d. Terasi
secukupnya
e. Bawang putih
secukupnya
f. Kencur
secukupnya
g. Garam dapur
secukupnya
Bahan Saus Kacang
a. Kacang tanah
goreng secukupnya
b. Kencur
secukupnya
c. Gula merah
secukupnya
d. Cabe merah
secukupnya
e. Jeruk limau
secukupnya
f. Terasi bakar
secukupnya
g. Air matang
secukupnya
h. Garam
secukupnya
i.
Air asam secukupnya
Bahan Pelengkap Karedok
- Sayuran kol, iris-iris secukupnya
- Terong bulat, iris-iris secukupnya
- Tauge segar secukupnya
- Wortel, iris-iris secukupnya
- Daun kemangi, haluskan secukupnya
- Mentimun, iris-iris secukupnya
Cara Membuat Karedok Kacang Panjang
Nikmat Khas Sunda
- Terlebih dulu haluskan bumbu saus kacang karedok dengan cara diulek halus. Kemudian masukan sayuran segar yang sudah diiris, dipotong dan dicincang kasar ke dalam ulekan berisi bumbu halus tersebut bersama dengan bahan pelengkap lainnya, aduk merata.
- Karedok siap disantap.
11.
Syair
Lagu Jawa Barat
1) Manuk Dadali
Mesatngapungluhur jauh di awang awang
Meberkeunjanjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeungpamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
gadangjeungpartentang taya badingan nana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan ka sieun leber wawanenna
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia jaya
Manuk dadali pang kakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahirihiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali gadung siloka sinatria
Keur sukamna bangsa di nagara Indonesia.
Mesatngapungluhur jauh di awang awang
Meberkeunjanjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeungpamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
gadangjeungpartentang taya badingan nana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan ka sieun leber wawanenna
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia jaya
Manuk dadali pang kakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahirihiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali gadung siloka sinatria
Keur sukamna bangsa di nagara Indonesia.
2)
Cing
Cangkeling
Kleung dengklek buah kopi rarang geuyan
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Plos kakolong bapak satar buleneng
Pat lapat pat lapat katingalan masih tebih kene pisan
Layarna bodas jeung celak kasurung kaombak ombak.
Kleung dengklek buah kopi rarang geuyan
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Plos kakolong bapak satar buleneng
Pat lapat pat lapat katingalan masih tebih kene pisan
Layarna bodas jeung celak kasurung kaombak ombak.
3)
Tokecang
Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang sapependil kosong
Aya listrik di masigit meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong.
Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang sapependil kosong
Aya listrik di masigit meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina
Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong.
4)
Bubuy Bulan
Bubuy
bulan
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe
Panon poe disasate
Unggal bulan, unggal bulan
Unggal bulan abdi teang
Unggal poe,unggal poe
Unggal poe oge hade
Situ Ciburuy
laukna hese dipancing
Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina
Duh eta saha nu ngalangkung
unggal enjing
Nyeredet hate
Ningali sorot socana.
5) Panon Hideung
Panon hideung
Pipi koneng
Irung mancung
Putri Bandung
Putri saha
Di mana bumina
Abbi reseup
Kaanjeunna
Siang wengi
Kaimpi-impi
Hate Abdi
Sara redih
Teuemut dahar
Teuemut nginum
Emut kanu geulis
Panon Hideung
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe
Panon poe disasate
Unggal bulan, unggal bulan
Unggal bulan abdi teang
Unggal poe,unggal poe
Unggal poe oge hade
Situ Ciburuy
laukna hese dipancing
Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina
Duh eta saha nu ngalangkung
unggal enjing
Nyeredet hate
Ningali sorot socana.
5) Panon Hideung
Panon hideung
Pipi koneng
Irung mancung
Putri Bandung
Putri saha
Di mana bumina
Abbi reseup
Kaanjeunna
Siang wengi
Kaimpi-impi
Hate Abdi
Sara redih
Teuemut dahar
Teuemut nginum
Emut kanu geulis
Panon Hideung
6) Es Lilin
Es
lilin mah didorong-dorong
dibantun mah dibantun ka Sukajadi
abdi isin dunungan samar kaduga
sok inggis mah aduh henteu ngajadi
Es lilin mah ceuceu buatan Bandung
dicandak mah geuning ka Cipaganti
abdi isin jungjunan duh bararingung
sok inggis mah aduh henteu ngajadi
Itu saha dunungan nu nungtun munding
digantelan geuning ku saputangan
itu saha dunungan ku ginding teuing
sing horeng mah aduh geuning jungjunan
Es lilin mah ceuceu dikalapaan
raosna mah geuningan kabina-bina
abdi alim dunungan paduduaan
sok sieun mah dibantun kamana-mana
Kamana mah geuningan ngaitkeun kincir
ka kaler mah ka kaler katojo bulan
kamana mah dunungan ngaitkeun pikir
moal paler geuningan da ku sabulan
dibantun mah dibantun ka Sukajadi
abdi isin dunungan samar kaduga
sok inggis mah aduh henteu ngajadi
Es lilin mah ceuceu buatan Bandung
dicandak mah geuning ka Cipaganti
abdi isin jungjunan duh bararingung
sok inggis mah aduh henteu ngajadi
Itu saha dunungan nu nungtun munding
digantelan geuning ku saputangan
itu saha dunungan ku ginding teuing
sing horeng mah aduh geuning jungjunan
Es lilin mah ceuceu dikalapaan
raosna mah geuningan kabina-bina
abdi alim dunungan paduduaan
sok sieun mah dibantun kamana-mana
Kamana mah geuningan ngaitkeun kincir
ka kaler mah ka kaler katojo bulan
kamana mah dunungan ngaitkeun pikir
moal paler geuningan da ku sabulan
7) Karatagan Pahlawan
Teu
honcewang sumoreang
Tekadna pahlawan bangsa
Cadu mundur pantrang mulang
Mun maksud tacan laksana
Berjuang keur lemah cai
Lali rabi tur tegang pati
Taya basa menta pamulang tarima
Iklas rido keur korban merdeka
Sinatria danalaga
Bela bangsa jeung nagara
Dibarengan tekad suci
Berjuang keur lemah cai
Teu ngingetkeun ka dirina
Asal nagri bangsa waluya
Kadar jembar raharja mukti wibawa
Gembleng tujuan Pahlawan Bangsa
Tekadna pahlawan bangsa
Cadu mundur pantrang mulang
Mun maksud tacan laksana
Berjuang keur lemah cai
Lali rabi tur tegang pati
Taya basa menta pamulang tarima
Iklas rido keur korban merdeka
Sinatria danalaga
Bela bangsa jeung nagara
Dibarengan tekad suci
Berjuang keur lemah cai
Teu ngingetkeun ka dirina
Asal nagri bangsa waluya
Kadar jembar raharja mukti wibawa
Gembleng tujuan Pahlawan Bangsa
8) Peuyeum Bandung
Dimana-mana
Di kampung di kota
Tos kakoncara
Ku nikmat rasana
Sampeu asalna
Teu direka-reka
Naon namina
Duh matak kabita
Peuyeum Bandung kamashur
Pangaosna teu luhur
Ku sadaya kagaleuh
Sepuh jeung murangkalih
Mangga cobian
Bilih panasaran
Peuyeum ti Bandung
Henteu sambarangan
Di kampung di kota
Tos kakoncara
Ku nikmat rasana
Sampeu asalna
Teu direka-reka
Naon namina
Duh matak kabita
Peuyeum Bandung kamashur
Pangaosna teu luhur
Ku sadaya kagaleuh
Sepuh jeung murangkalih
Mangga cobian
Bilih panasaran
Peuyeum ti Bandung
Henteu sambarangan
3.
Jawa Tengah
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian
tengah Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Semarang.Jawa tengah
berdiri pada tanggal 4 Maret 1950 dengan dasar hukumnya adalah UU.No.3/1950. Provinsi
ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa
Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Secara astronomis
letak Jawa tengah berada pada 7ºLS-9ºLS dan 110º-111ºBT.
Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar 28,94% dari luas pulau
Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di
sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa. Secara
administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini
terdiri atas 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan.
Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya
kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada
pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa
seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat.
Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia
dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi
ini.Sejak tahun 2008, provinsi Jawa Tengah memiliki hubungan kembar dengan
provinsi Fujian di China.
Jawa tengah dikenal dengan julukan kota gudeg, kota pelajar , kota
seni, dan budaya. Dalam pendidikan, Jawa tengah memiliki sejumlah perguruan
tinggi terkemuka di kota Semarang dan Surakarta.
Perguruan tinggi negeri meliputi: Universitas
Diponegoro (Undip), Universitas
Negeri Semarang (Unnes),
Politeknik Negeri Semarang (Polines), Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
(Poltekkes) dan Universitas Islam Negeri UIN Walisongo di Semarang; Universitas
Sebelas Maret (UNS), Institut
Agama Islam Negeri (Stain) Salatiga, dan Institut
Seni Indonesia di Surakarta,
serta Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto.
Jawa tengah tidak memiliki pelabuhan laut namun terdapat bandar udara
yaitu Adisucipto. Untuk tanda plat nomor kendaraan di Jawa Tengah adalah AB.Identitas daerah Jawa Tengah ialah
Kepel (Stelechocarpus) pada flora sedangkan fauna adalah Burung Perkutut
(Geopelia Striata)
Selain itu, Jawa tengah juga memilki hasil kekayaan alam dalam industri
dan pertambangan, yaitu : Tekstil, Batik, Bahan Mori, Rokok/Cerutu, Emas dan
Perak,Percetakan dan Kosmetik.
Peninggalan Sejarah :
1.
Candi Kalasan.
2.
Candi Prambanan.
3.
Candi Parwa.
4.
Petilasan Ratu Boko.
5.
Prasasti Kalasan.
6.
Keraton Jogjakarta.
7.
Keraton Paku Alam.
8.
Tempat tinggal Pangeran
Diponegoro yang dijadikan Sasana Wiratama.
Kebudayaan
yang dimiliki Jawa Tengah
1.
Rumah Adat
Rumah adat Jawa Tengah
dinamakan Padepokan. Padepokan Jawa Tengah merupakan bangunan induk istana
Mangkunegara di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya
terdiri dari 3 ruangan. Pendopo, tempat menerima tamu, upacara adat dan
kesenian. Pringgitan untuk pagelaran wayang kulit. Dalem, tempat singgasana
raja. Bagi rumah penduduk, "dalem" berarti ruangan untuk tempat
tinggal.
2. Pakaian Adat
Pakaian adat untuk pria
Jawa Tengah adalah penutup kepala yang disebut kuluk, berbaju jas sikepan,
korset dan keris yang terselip di pinggang. Ia juga memakai kain batik dengan
pola dan corak yang sama dengan wanitanya.
Sedangkan wanitanya memakai kebaya panjang dengan kain batik. Perhiasannya
Sedangkan wanitanya memakai kebaya panjang dengan kain batik. Perhiasannya
berupa subang, kalung, gelang, dan cincin.
Sanggulnya disebut bokor mengkureb yang diisi dengan daun pandan wangi.
3. Tari-tarian Tradisional
a. Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut,
agung dan menawan.
b. Tari Bambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil
(raksasa). Sebuah pelambang penumpasan angkara murka.
c. Tari Enggat Enggot, diangkat dari tari tradisional Banyumas. Sesuai dengan
ciri khas daerahnya tari ini menyuguhkan gerak lincah dan jenaka, selaras
dengan dinamisnya irama musik calung yang mengiringinya.
d. Tari Kendalen, merupakan tari
keprajuritan gagah dan berani.
4. Senjata Tradisional
Keris adalah senjata
tradisional di daerah Jawa Tengah yang mendapat tempat penting dalam kehidupan
masyarakatnya. Keris dapat menunjukkan kedudukan seorang dalam masyarakat.
Senjata lainnya adalah pedang, tombak, dan perisai.
5. Suku : Suku dan marga yang terdapat didaerah Jawa Tengah adalah : Jawa, Samin, Karimun, Kangean, dan
lain-lain.
6. Bahasa Daerah : Jawa
7. Lagu Daerah : Suwe ora Jamu, Gek Kepriye, Lir-ilir, Gundul
Pacul, Gambang Suling, dan lain lain.
8.
Alat Musik Tradisional : Kendang,
Bonang, Sarung, Demung, Kenong, Slenthem, Gong dan Kempul, Gambang, Sitter,
Suling
9. Tempat wisata:
Candi
Borobudur
(Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah)
|
Candi
Prambanan
(Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta)
|
Puri
Maerokoco
(Jl. Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang Bar., Kota Semarang,
Jawa Tengah 50144)
|
Kota Lama semarang
(Jl. Letjen Suprapto No.22, Tj. Mas, Semarang Utara, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50174)
|
Lawang
Sewu Semarang
( Komplek Tugu Muda, Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah,
Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132)
|
Masjid
Agung Jawa Tengah
(Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Gayamsari, Sambirejo,
Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50613)
|
Grojogan
Sewu
(Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57792)
|
Kampung
Batik Laweyan
(Jl. Dr. Rajiman No.521, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa
Tengah 57148)
|
Keraton
Kasunanan Surakarta Hadimingrat
(Baluwarti, Pasar Kliwon, Baluwarti, Ps. Kliwon, Kota
Surakarta, Jawa Tengah 57144)
|
Umbul
Ponggok Klaten
Jl. Delanggu- Polanharjo, Ponggok, Polanharjo, Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah 57474)
|
Pantai
Karang Bolong
(Karangbolong, Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54474)
|
Goa
Petruk Kebumen
(Raya Gua, Jalan Goa Petruk, Candirenggo, Ayah, Kabupaten
Kebumen, Jawa Tengah 54473)
|
Dataran
Tinggi Dieng
(Bakal, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah)
|
Taman
Nasional Karimun Jawa
(Bakal, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah)
|
Kawasan
Wisata Baturaden
(Karangmangu, Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
53151)
|
|
10.
Makanan Khas
a.
Gudeg
Bahan
:
3 kg nangka muda
1 ekor ayam
2 butir kelapa tua
8 helai daun jati
100 gr bawang merah
30 gr ketumbar
100 gr kemiri
50 gr lengkuas
100 gr gula merah
30 gr bawang putih
8 helai daun salam
Cara membuatnya :
1. nangka muda dikupas lalu dipotong menjadi beberapa bagian. Rebus bersama daun jati hingga setengah matang (warnanya coklat). Angkat, dinginkan. Remas perlahan dengan tangan hingga hancur. Buang daun jatinya.
2. ayam potong menjadi beberapa bagian. Rebus hingga setengah matang. Angkat. Kelapa dikupas lalu diparut. Tuang sedikit air, peras dan ambil santannya.
3. bawang merah dan bawang putih dikupas kulitnya. Tumbuk bersama ketumbar dan kemiri ( sebelumnya ketumbar digongso terlebih dahulu), kemudian ditumis sebentar. Lengkuas dimemarkan (bumbu).
4. rebus potongan ayam bersantan bersama remasan gori. Masukkan bumbu: gula merah, lengkuas, daun salam. Seelah santan habis, angkat.
3 kg nangka muda
1 ekor ayam
2 butir kelapa tua
8 helai daun jati
100 gr bawang merah
30 gr ketumbar
100 gr kemiri
50 gr lengkuas
100 gr gula merah
30 gr bawang putih
8 helai daun salam
Cara membuatnya :
1. nangka muda dikupas lalu dipotong menjadi beberapa bagian. Rebus bersama daun jati hingga setengah matang (warnanya coklat). Angkat, dinginkan. Remas perlahan dengan tangan hingga hancur. Buang daun jatinya.
2. ayam potong menjadi beberapa bagian. Rebus hingga setengah matang. Angkat. Kelapa dikupas lalu diparut. Tuang sedikit air, peras dan ambil santannya.
3. bawang merah dan bawang putih dikupas kulitnya. Tumbuk bersama ketumbar dan kemiri ( sebelumnya ketumbar digongso terlebih dahulu), kemudian ditumis sebentar. Lengkuas dimemarkan (bumbu).
4. rebus potongan ayam bersantan bersama remasan gori. Masukkan bumbu: gula merah, lengkuas, daun salam. Seelah santan habis, angkat.
b. Semar Mendem
Bahan :
3 sdm minyak untuk menumis
2 lbr daun jeruk purut
1 ptg dada ayam, kukus hingga matang, suwir-suwir
100 ml santan cair
1 sdm gula pasir
500 gr beras ketan putih, cuci, tiriskan
500 ml santan kental
1 sdt garam
1 btg sereh, memarkan
2 lbr daun salam
Dadar :
5 butir telur ayam
½ sdt garam
2 sdm tepung terigu
100 ml santan / air
Bumbu dihaluskan :
6 butir bawang merah
2 siung bawang putih
1 sdt ketumbar sangrai
½ cm kencur
Cara mengolah :
3 sdm minyak untuk menumis
2 lbr daun jeruk purut
1 ptg dada ayam, kukus hingga matang, suwir-suwir
100 ml santan cair
1 sdm gula pasir
500 gr beras ketan putih, cuci, tiriskan
500 ml santan kental
1 sdt garam
1 btg sereh, memarkan
2 lbr daun salam
Dadar :
5 butir telur ayam
½ sdt garam
2 sdm tepung terigu
100 ml santan / air
Bumbu dihaluskan :
6 butir bawang merah
2 siung bawang putih
1 sdt ketumbar sangrai
½ cm kencur
Cara mengolah :
isi : tumis bumbu hingga harum, masukkan
daun jeruk purut. Setelah bumbu matang, masukkan daging ayam dan santan cair.
Aduk rata. Tambahkan gula pasir, masak terus hingga bahan mengering. Angkat dan
dinginkan
kukus beras ketan hingga setengah
matang. Angkat. Didihkan santan. Masukkan garam, sereh dan daun salam.
Campurkan ketan, aduk merata. Matikan api. Biarkan sampai santan terserap
habis. Aduk, kukus kembali sampai ketan matang.
dadar : kocok telur dan garam. Sisihkan.
Larutkan terigu dengan santan. Campurkan ke dalam telur kocok, aduk merata.
Buat dadar tipis dengan garis tengah 25 cm. Lakukan sampai adonan habis
ambil 1 sdm ketan, pipihkan. Isi dengan
tumisan ayam. Tutup dengan sedikit ketan, paatkan .
taruh lemper diatas telur dadar. Bungkus
lemper dengan cara melipat seperti amplop. Ikat dengan seutas serat daun
pandan.
sajikan dengan irisan cabai merah dan areh.
c.
Jenang Grendul
Bahan
:
150 gr gula aren
50 gr gula pasir
1 lbr daun pandan
½ sdt air garam
1 liter air
500 gr singkong, kupas, potong dadu
100 gr tepung tapioca / kanji.
Areh :
500 ml santan kental dari 1 butir kelapa
1 sdt garam
1 lbr daun pandan, sobek
Cara membuatnya :
150 gr gula aren
50 gr gula pasir
1 lbr daun pandan
½ sdt air garam
1 liter air
500 gr singkong, kupas, potong dadu
100 gr tepung tapioca / kanji.
Areh :
500 ml santan kental dari 1 butir kelapa
1 sdt garam
1 lbr daun pandan, sobek
Cara membuatnya :
1. rebus
air, gula aren, daun pandan dan garam ingá larut. Angkat dan saring. Didihkan
lagi.
2. masukkan
potongan singkong. Masak hingga singkong empuk. Taburkan tepung tapioca. Aduk
hingga bubur singkong mengental dan matang. Angkat. Areh : masak santan, garam
dan daun pandan diatas ai kecil. Aduk-aduk hingga mendidih dan agak kental.
Angkat.
3. sajikan
jenang grendul dengan areh. Dan tambahkan potongan nangka
d. Telur Pindang
Bahan
:
10 butir telur ayam
5 lbr daun jambu batu
2 sdm garam
1 genggam kulit bawang merah
2 btg sereh, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
5 lbr dan salam
2 ltr air
Cara membuat :
10 butir telur ayam
5 lbr daun jambu batu
2 sdm garam
1 genggam kulit bawang merah
2 btg sereh, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
5 lbr dan salam
2 ltr air
Cara membuat :
1. campur
semua bahan. Rebus dengan api kecil
2. bila
telur sudah matang. Ketuk- ketuk kulitnya hinggá retak, rebus kembali, retakan
kulit telur akan membuat pola pada putih telur.
3. masak
kembali ingá kulit telur menjadi coklat tua. Angkat.
e.
Botok Putren
Bahan
:
2 ekor ikan peda
½ butir kelapa agak muda, parut
20 bh jagung muda / putren, iris tipis
1 ppn petai, ambil isinya, iris tipis
2 lbr daun jeruk purut, iris
14 buah cabai rawit merah, bila suka.
Haluskan :
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
3 buah cabai merah
¼ ruas jari lengkuas
1 sdt air asam jawa
½ sdt terasi bakar
1 sdt garam
Cara membuat :
bakar ikan peda hingga hilang amisnya. Suwir- suwir dagingnya. Aduk bersama kelapa parut dan bumbu yang dihaluskan. Masukkan tirisan jagung putren, petai dan daun jeruk purut. Aduk rata.
2 ekor ikan peda
½ butir kelapa agak muda, parut
20 bh jagung muda / putren, iris tipis
1 ppn petai, ambil isinya, iris tipis
2 lbr daun jeruk purut, iris
14 buah cabai rawit merah, bila suka.
Haluskan :
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
3 buah cabai merah
¼ ruas jari lengkuas
1 sdt air asam jawa
½ sdt terasi bakar
1 sdt garam
Cara membuat :
bakar ikan peda hingga hilang amisnya. Suwir- suwir dagingnya. Aduk bersama kelapa parut dan bumbu yang dihaluskan. Masukkan tirisan jagung putren, petai dan daun jeruk purut. Aduk rata.
ambil sehelai daun pisang. Taruh 2 sdm.
Bungkus berbentuk tumpeng, semat dengan lidi. Kukus sampai matang dan harum.
Angkat.
f. Sayur Betik
Bahan
:
1 buah papaya muda ukuran sedang, kupas kulit dan buang bijinya
750 ml santan dari ½ butir kelapa.
2 lbr daun salam
Haluskan :
2 buah keluwak, ambil isinya, rendam dlm air hangat
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
½ sdt ketumbar sangrai
5 buah cabai merah
¼ jari kencur
1 sdm gula merah
1 sdm garam
Cara membuat :
1 buah papaya muda ukuran sedang, kupas kulit dan buang bijinya
750 ml santan dari ½ butir kelapa.
2 lbr daun salam
Haluskan :
2 buah keluwak, ambil isinya, rendam dlm air hangat
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
½ sdt ketumbar sangrai
5 buah cabai merah
¼ jari kencur
1 sdm gula merah
1 sdm garam
Cara membuat :
1. potong
pepaya dalam bentuk usuran dadu. Remas dengan sedikit garam agar getahnya
hilang. Bilas dan tiriskan.
2. didihkan
santan bersama bumbu yang dihaluskan masukkan daun sala , aduk agar santan
tidak pecah.
3. masukkan
potongan pepaya ke dalam rebusan santan. Masak hingga pepaya matang dan kuahnya
sedikit berminyak. Angkat
g.
Lumpia
Semarang
Bahan
:
Kulit lumpia siap beli
Minyak untuk menggoreng
1 sdm tepung terigu dicairkan dengan 2 sdm air, untuk perekat
Untuk isi :
Minyak untuk menumis dan menggoreng
6 siung bawang merah, iris halus
3 siung bawang putih, iris halus
1 sdm tauco manis
½ potong dada ayam, ambil dagingnya, potong kecil
200 gr udang kupas, tumis sebentar, cincang kasar.
200 gr rebung rebus, iris seperti batang korek api.
½ buah tahu putih, potong kecil, goreng
1 sdm kecap manis
1 sdm saus tiram
1 sdt kecap asin
1 sdt peras merica bubuk garam secukupnya
Sambal tauco :
2 sdm tuco manis, haluskan
1 siung bawang putih, haluskan
1 sdm saus sambal
Garam secukupnya
150 ml air
1 sdt maizea, dilarutkan.
Acar mentimun :
2 buah mentimun
20 bh cabai rawit
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
1 sdm cuka
200 ml air
Cara mengolah :
Kulit lumpia siap beli
Minyak untuk menggoreng
1 sdm tepung terigu dicairkan dengan 2 sdm air, untuk perekat
Untuk isi :
Minyak untuk menumis dan menggoreng
6 siung bawang merah, iris halus
3 siung bawang putih, iris halus
1 sdm tauco manis
½ potong dada ayam, ambil dagingnya, potong kecil
200 gr udang kupas, tumis sebentar, cincang kasar.
200 gr rebung rebus, iris seperti batang korek api.
½ buah tahu putih, potong kecil, goreng
1 sdm kecap manis
1 sdm saus tiram
1 sdt kecap asin
1 sdt peras merica bubuk garam secukupnya
Sambal tauco :
2 sdm tuco manis, haluskan
1 siung bawang putih, haluskan
1 sdm saus sambal
Garam secukupnya
150 ml air
1 sdt maizea, dilarutkan.
Acar mentimun :
2 buah mentimun
20 bh cabai rawit
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
1 sdm cuka
200 ml air
Cara mengolah :
ISI : panaskan 3 sdm minyak, tumis
bawang merah dan bawang putih hingga harum. Masukkan tauco, daging ayam, udang,
rebung. Aduk. Tambahkan bumbu lainnya dan tahu. Aduk lagi sampai tercampur rata
dan dinginkan.
siapkan kulit limpia. Isi adonan isi,
gulung. Rekatkan kedua ujung dengan terigu yang sudah dicairkan.
panaskan minyak goreng (cukup banyak).
Goreng lumpia dengan api kecil hingga berubah warnanya ( kuning kecoklatan ).
Tiriskan. Sisihkan
sambal tauco : didihkan air masukkan
semua bahan, aduk kecilkan apinya.Masak hingga bumbu meresap (5 menit)
kentalkan dengan larutan maizena. Aduk dan angkat
h.
Opor
Solo
Bahan
:
1 ekor ayam muda, bersihkan
2 butir kelapa yang tua
6 butir bawang merah
3 butir bawang putih
120 gr kemiri
10 gr ketumbar
5 gr jinten
3 lbr daun salam
1 btg daun sereh
100 gr lengkuas
Garam dan lada secukupnya
Cara membuatnya :
1 ekor ayam muda, bersihkan
2 butir kelapa yang tua
6 butir bawang merah
3 butir bawang putih
120 gr kemiri
10 gr ketumbar
5 gr jinten
3 lbr daun salam
1 btg daun sereh
100 gr lengkuas
Garam dan lada secukupnya
Cara membuatnya :
1.
ayam muda
dipotong-potong menjadi beberapa bagian.
2.
buah kelapa dikupas
kulitnya, kemudian diparut. Tuangi dengan air 2 liter. Peras dan ambil
santannya, kental. Sisihkan. Tuangkan lagi 2 liter air, peras kembali dan ambil
lagi santannya (encer). Sisihkan.
3.
bawang merah, bawang
putih dikupas lalu ditumbuk bersama kemiri, ketumbar dan jinten. Tumis sebentar
lalu angkat. Daun serai digetok pangkalnya. Begitu juga dengan lengkuas.
4.
rebus daging ayam
besama santan encer. Masukkan serai dan lengkuasnya. Setelah matang /
mengering, tuangkan santan kental bersama bumbu. Berikan garam dan lada
secukupnya
5.
angkat dan siap
disajikan.
Syair Lagu Jawa
Tengah
1)
Lir Ilir
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
2)
Pitik
Tukung
Aku duwe pitik pitik
tukung
Saben dina tak pakani jagung
Petok gok petok petok ngendok pitu
Tak ngremake netes telu
Kabeh trondol trondol tanpa wulu
Mondol mondol dol gawe guyu
Saben dina tak pakani jagung
Petok gok petok petok ngendok pitu
Tak ngremake netes telu
Kabeh trondol trondol tanpa wulu
Mondol mondol dol gawe guyu
3)
Gambang
Suling
Gambang
suling,
Kumandhang suarane
Thulat thulit kepenak unine
Uuu…uuu…uuu…uuu…unine mung
Nrenyuhake baa…reng
Lan kentrung ke…tipung suling
Sigrak kendhangane
Kumandhang suarane
Thulat thulit kepenak unine
Uuu…uuu…uuu…uuu…unine mung
Nrenyuhake baa…reng
Lan kentrung ke…tipung suling
Sigrak kendhangane
4)
Gek
kepriye
Gek Kepriye
Duh kaya ngene rasane
Anake wong ora duwe
Ngalor ngidul tansah diece
Karo kanca kancane
Pye pye pye pye ya ben rasakna
Pye pye pye pye rasakna dewe
Pye pye pye pye ya ben rasakna
Pye pye pye pye rasakna dewe
Besuk kapan aku bisa
Urip kang luwih mulya
Melu nyunjung drajating bangsa
Indonesia kang mulya
Pye pye pye pye mbuh ra weruh
Pye pye pye pye mbuh ra ngerti
Pye pye pye pye mbuh ra weruh
Pye pye pye pye mbuh ra ngerti
Duh kaya ngene rasane
Anake wong ora duwe
Ngalor ngidul tansah diece
Karo kanca kancane
Pye pye pye pye ya ben rasakna
Pye pye pye pye rasakna dewe
Pye pye pye pye ya ben rasakna
Pye pye pye pye rasakna dewe
Besuk kapan aku bisa
Urip kang luwih mulya
Melu nyunjung drajating bangsa
Indonesia kang mulya
Pye pye pye pye mbuh ra weruh
Pye pye pye pye mbuh ra ngerti
Pye pye pye pye mbuh ra weruh
Pye pye pye pye mbuh ra ngerti
5)
Gundul
Gundul Pacul
Gundul gundul pacul cul gelelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi dak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi dak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan
6)
Jangkrik
Genggong
Kendal
kaline wungu
Ajar kenal karo aku
Lelene mati digepuk
Gepuk nganggo walesane
Suwe ora petuk
ati sido remuk
Kepetuk mung suwarane
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Luwih becik omomg kosong
Semarang kaline banjir
Jo semelang rak dipikir
Jangkrik upo sobo ning tonggo
Melumpat ning tengah jogan
Wis watake prio
Jare ngaku setyo
Tekan ndalan selewengan
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Wani nglirik sepi uwong
Yen ngetan bali ngulon
Tiwas edan ora kelakon
Yen ngrujak rujako nanas
Ojo ditambahi kweni
Kene tiwas nggagas
Awak adem panas
Jebul ono sing nduweni
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Sampun cekap mongso borong
Ajar kenal karo aku
Lelene mati digepuk
Gepuk nganggo walesane
Suwe ora petuk
ati sido remuk
Kepetuk mung suwarane
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Luwih becik omomg kosong
Semarang kaline banjir
Jo semelang rak dipikir
Jangkrik upo sobo ning tonggo
Melumpat ning tengah jogan
Wis watake prio
Jare ngaku setyo
Tekan ndalan selewengan
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Wani nglirik sepi uwong
Yen ngetan bali ngulon
Tiwas edan ora kelakon
Yen ngrujak rujako nanas
Ojo ditambahi kweni
Kene tiwas nggagas
Awak adem panas
Jebul ono sing nduweni
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Sampun cekap mongso borong
7)
Jamuran
Jamur-an
ya ge-ge thok
Ja-mur a-apa-ya gege thok
Jamur gajih mberjijih sak
ara-a-ra sira bage jamur apa?
Jamur apa?
Jamur gagak
Gaok gaok gaok
gaok gaok
Jamur-an ya ge-ge thok
Ja-mur a-apa-ya gege thok
Jamur gajih mberjijih sak
ara-a-ra sira bage jamur apa?
Jamur apa?
Jamur kethek menek
Uwite ra ana kethek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek
Ja-mur a-apa-ya gege thok
Jamur gajih mberjijih sak
ara-a-ra sira bage jamur apa?
Jamur apa?
Jamur gagak
Gaok gaok gaok
gaok gaok
Jamur-an ya ge-ge thok
Ja-mur a-apa-ya gege thok
Jamur gajih mberjijih sak
ara-a-ra sira bage jamur apa?
Jamur apa?
Jamur kethek menek
Uwite ra ana kethek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek
8)
Bapak
Pucung
Bapak Pucung dudu watu dudu gunung
Sangkane ing sebrang
'ngon-ingone sang Bupati
Bapak Pucung yen m'laku lembehan grana
Sangkane ing sebrang
'ngon-ingone sang Bupati
Bapak Pucung yen m'laku lembehan grana
9)
Stasiun
Balapan
Ning
stasiun balapan
Kuto solo sing dadi kenangan
Kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu
Ning stasiun balapan
Rasane koyo wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra kroso netes eluh ning pipiku
Da a... Dada sayang
Da... .. Slamat jalan
Janji lungo mung sedelo
Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Ning stasiun balapan solo
Jare lungo mung sedelo
Malah tanpo kirim warto
Lali opo pancen nglali
Yen eling mbok enggal bali
Kuto solo sing dadi kenangan
Kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu
Ning stasiun balapan
Rasane koyo wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra kroso netes eluh ning pipiku
Da a... Dada sayang
Da... .. Slamat jalan
Janji lungo mung sedelo
Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Ning stasiun balapan solo
Jare lungo mung sedelo
Malah tanpo kirim warto
Lali opo pancen nglali
Yen eling mbok enggal bali
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
http://www.senibudayaku.com/2017/05/kebudayaan-daerah-jawa-barat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar