Minggu, 15 Oktober 2017

Tugas Tentang Profil Kebudayaan di Pulau Jawa



KONSEP DASAR SOSIOLOGI ANTROPOLOGI DAN SEJARAH
Profil Kebudayaan Di Pulau Jawa

DOSEN PENGAMPU :Dra. Wurjinem, M.Si
Disusun Oleh : Kelompok 3
Cindy Dehvisi (A1G016040)
Toto Ronalto (A1G016066)
Aldi Hamzah (A1G016067)
Sadela Nurhayani (A1G016071)
Nadia Yolanda (A1G016114)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS BENGKULU
2017
Pulau Jawa
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dan merupakan terluas ke-13 di dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar hampir 160 juta, pulau ini berpenduduk terbanyak di dunia dan merupakan salah satu tempat terpadat di dunia. Meskipun hanya menempati urutan terluas ke-5, Pulau Jawa dihuni oleh 60% penduduk Indonesia, Angka ini turun jika di bandingkan sensus penduduk tahun 1905 yang mencapai 80,6% dari seluruh penduduk indonesia penurunan penduduk di pulau jawa secara persentase di akibatkan perpindahan penduduk (transmigrasi) dari pulau Jawa ke seluruh Indonesia. Ibu kota Indonesia, Jakarta, terletak di Jawa bagian barat laut (tepatnya di ujung paling barat Jalur Pantura).
Jawa adalah pulau yang relatif muda dan sebagian besar terbentuk dari aktivitas vulkanik. Deretan gunung-gunung berapi membentuk jajaran yang terbentang dari timur hingga barat pulau ini, dengan dataran endapan aluvial sungai di bagian utara.Banyak kisah sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini. Dahulu, Jawa adalah pusat beberapa kerajaan Hindu-Buddha, kesultanan Islam, pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.
Sebagian besar penduduknya bertutur dalam tiga bahasa utama. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu dari 100 juta penduduk Indonesia, dan sebagian besar penuturnya berdiam di pulau Jawa. Sebagian besar penduduk adalah bilingual, yang berbahasa Indonesia baik sebagai bahasa pertama maupun kedua. Dua bahasa penting lainnya adalah bahasa Sunda dan bahasa Betawi. Sebagian besar penduduk Pulau Jawa adalah muslim dan Kristen, namun terdapat beragam aliran kepercayaan, agama, kelompok etnis, serta budaya di pulau ini.Pulau ini secara administratif terbagi menjadi enam provinsi, yaitu Jawa BaratJawa TengahJawa Timur, dan Banten; serta dua wilayah khusus, yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

Etimologi
Asal mula nama "Jawa" dapat dilacak dari kronik berbahasa Sanskerta yang menyebut adanya pulau bernama yavadvip(a) (dvipa berarti "pulau", dan yava berarti "jelai" atau juga "biji-bijian"). Apakah biji-bijian ini merupakan jewawut (Setaria italica) atau padi)], keduanya telah banyak ditemukan di pulau ini pada masa sebelum masuknya pengaruh India[. Boleh jadi, pulau ini memiliki banyak nama sebelumnya, termasuk kemungkinan berasal dari kata jaú yang berarti "jauh".Yavadvipa disebut dalam epik asal IndiaRamayanaSugriwa, panglima wanara (manusia kera) dari pasukan Sri Rama, mengirimkan utusannya ke Yavadvip ("Pulau Jawa") untuk mencari Dewi Shinta. Kemudian berdasarkan kesusastraan India terutama pustaka Tamil, disebut nama Sanskerta yāvaka dvīpa (dvīpa = pulau).
Dugaan lain ialah bahwa kata "Jawa" berasal dari akar kata dalam bahasa Proto-AustronesiaAwa atau Yawa(Mirip dengan kata Awa'i (Awaiki) atau Hawa'i (Hawaiki) yang digunakan di Polynesia, terutama Hawaii) yang berarti "rumah".

Aksara
Aksara Jawa, dikenal juga sebagai Hanacaraka  dan Carakan \,adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah Indonesia lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa Sasak. Tulisan ini berkerabat dekat dengan aksara Bali.Berdasar tradisi lisan, aksara jawa diciptakan oleh Aji Saka, tokoh pendatang dari India, dari suku Shaka (Scythia). Legenda melambangkan kedatangan Dharma (ajaran dan peradaban Hindu-Buddha) ke pulau Jawa. Kini kata Saka masih digunakan dalam istilah dalam Bahasa Jawa, saka atau soko, yang berarti penting, pangkal, atau asal-mula. Aji Saka bermakna "raja asal-mula" atau "raja pertama".

Geografi
Jawa bertetangga dengan Sumatera di sebelah barat, Bali di timur, Kalimantan di utara, dan Pulau Natal di selatan. Pulau Jawa merupakan pulau ke-13 terbesar di dunia. Perairan yang mengelilingi pulau ini ialah Laut Jawa di utara, Selat Sunda di barat, Samudera Hindia di selatan, serta Selat Bali dan Selat Madura di timur.Jawa memiliki luas sekitar 126.700 km2.Sungai yang terpanjang ialah Bengawan Solo, yaitu sepanjang 600 km.Sungai ini bersumber di Jawa bagian tengah, tepatnya di gunung berapi Lawu. Aliran sungai kemudian mengalir ke arah utara dan timur, menuju muaranya di Laut Jawa di dekat kota Surabaya.
Hampir keseluruhan wilayah Jawa pernah memperoleh dampak dari aktivitas gunung berapi. Terdapat tiga puluh delapan gunung yang terbentang dari timur ke barat pulau ini, yang kesemuanya pada waktu tertentu pernah menjadi gunung berapi aktif. Gunung berapi tertinggi di Jawa adalah Gunung Semeru (3.676 m), sedangkan gunung berapi paling aktif di Jawa dan bahkan di Indonesia adalah Gunung Merapi (2.968 m) serta Gunung Kelud (1.731 m). Gunung-gunung dan dataran tinggi yang berjarak berjauhan membantu wilayah pedalaman terbagi menjadi beberapa daerah yang relatif terisolasi dan cocok untuk persawahan lahan basah. Lahan persawahan padi di Jawa adalah salah satu yang tersubur di dunia. Jawa adalah tempat pertama penanaman kopi di Indonesia, yaitu sejak tahun 1699. Kini, kopi arabika banyak ditanam di Dataran Tinggi Ijen baik oleh para petani kecil maupun oleh perkebunan-perkebunan besar.
Dataran Tinggi Parahyangan, dilihat dari Bogor (k. 1865-1872).
Suhu rata-rata sepanjang tahun adalah antara 22 °C sampai 29 °C, dengan kelembaban rata-rata 75%. Daerah pantai utara biasanya lebih panas, dengan rata-rata 34 °C pada siang hari di musim kemarau. Daerah pantai selatan umumnya lebih sejuk daripada pantai utara, dan daerah dataran tinggi di pedalaman lebih sejuk lagi. Musim hujan berawal pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan April, di mana hujan biasanya turun di sore hari, dan pada bulan-bulan selainnya hujan biasanya hanya turun sebentar-sebentar saja. Curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada bulan-bulan bulan Januari dan Februari.Jawa Barat bercurah hujan lebih tinggi daripada Jawa Timur, dan daerah pegunungannya menerima curah hujan lebih tinggi lagi. Curah hujan di Dataran Tinggi Parahyangan di Jawa Barat mencapai lebih dari 4.000 mm per tahun, sedangkan di pantai utara Jawa Timur hanya 900 mm per tahun.

Geologi
Pemerian geologi Jawa paling lengkap diungkap dalam van Bemmelen (1949). Sebagai pulau, Jawa secara geologi relatif muda. Pembentukan dimulai dari periode Tersier. Sebelumnya, kerak bumi yang membentuk pulau ini berada di bawah permukaan laut. Aktivitas orogenis yang intensif sejak kala Oligosendan Miosen mengangkat dasar laut sehingga pada kala Pliosen dan Pleistosen wujud Pulau Jawa sudah mulai terbentuk. Sisa-sisa dasar laut masih tampak, membentuk fitur sebagian besar kawasan karst di selatan pulau ini.
Van Bemmelen membagi Pulau Jawa dalam tujuh satuan fisiografi sebagai berikut.
1.      Pegunungan Selatan, merupakan zona gamping bercampur sisa aktivitas vulkanis dari kala Miosen yang mengalami beberapa pengangkatan hingga periode Kuarter.
2.      Zona vulkanis dari periode Kuarter, dengan gunung-gunung api tinggi, seringkali dengan puncak di atas 2000 m dari permukaan laut, membentang dari barat sampai ujung timur.
3.      Depresi Tengah, membentuk poros cekungan sebagai poros utama pulau, dengan dua depresi besar: depresi Bandung dan depresi Solo
4.      Zona antiklinal Tengah, terdiri dari endapan-endapan kala Miosen sampai Pleistosen, dimulai dari Gunung Karang terus ke timur melewati Bogor, lembah Serayu, lalu Pegunungan Kendeng, terus sampai ke pantai utara Besuki.
5.      Depresi Randublatung, merupakan depresi kecil memanjang di utara Pegunungan Kendeng, terbentuk dari endapan laut dan daratan.
6.      Antiklinorium Rembang-Madura, merupakan formasi perbukitan gamping di pantai utara Jawa Timur dan membentuk hampir semua bagian Pulau Madura
7.      Dataran aluvial pesisir utara (Jalur Pantura) yang terbentuk dari delta dan endapan lumpur, merupakan daratan paling muda.

Demografi
Pemerintahan
Secara administratif pulau Jawa terdiri atas enam provinsi:
·         Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
·         Provinsi Banten, dengan ibukota provinsi Kota Serang.
·         Provinsi Jawa Barat, dengan ibukota provinsi Kota Bandung.
·         Provinsi Jawa Tengah, dengan ibukota provinsi Kota Semarang.
·         Provinsi Jawa Timur, dengan ibukota provinsi Kota Surabaya.
·         Daerah Setingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan ibukota Kota Yogyakarta.

Penduduk
Dengan populasi sebesar 160 juta jiwa Jawa adalah pulau yang menjadi tempat tinggal lebih dari 60% populasi Indonesia. Dengan kepadatan 1.317 jiwa/km², pulau ini juga menjadi salah satu pulau di dunia yang paling dipadati penduduk. Sekitar 45% penduduk Indonesia berasal dari etnis Jawa. Walaupun demikian sepertiga bagian barat pulau ini (Jawa Barat, Banten, dan Jakarta) memiliki kepadatan penduduk lebih dari 1.500 jiwa/km2.
Sejak tahun 1970-an hingga kejatuhan Suharto pada tahun 1998, pemerintah Indonesia melakukan program transmigrasi untuk memindahkan sebagian penduduk Jawa ke pulau-pulau lain di Indonesia yang lebih luas. Program ini terkadang berhasil, namun terkadang menghasilkan konflik antara transmigran pendatang dari Jawa dengan populasi penduduk setempat. Di Jawa Timur banyak pula terdapat penduduk dari etnis Madura dan Bali, karena kedekatan lokasi dan hubungan bersejarah antara Jawa dan pulau-pulau tersebut. Jakarta dan wilayah sekelilingnya sebagai daerah metropolitan yang dominan serta ibukota negara, telah menjadi tempat berkumpulnya berbagai suku bangsa di Indonesia.
Penduduk Pulau Jawa perlahan-lahan semakin berciri urban, dan kota-kota besar serta kawasan industri menjadi pusat-pusat kepadatan tertinggi. Berikut adalah 10 kota besar di Jawa berdasarkan jumlah populasi tahun 2005.
Urutan
Kota, Provinsi
Populasi
1
12.589.247
2
4.611.506
3
3.580.570
4
2.793.478
5
2.221.595
6
2.178.733
7
1.974.903
8
1.154.467
9
1.021.356
10
586.397



Etnis dan Budaya
Mitos asal usul pulau Jawa serta gunung-gunung berapinya diceritakan dalam sebuah kakawin, bernama Tangtu Panggelaran. Komposisi etnis di pulau Jawa secara relatif dapat dianggap homogen, meskipun memiliki populasi yang besar dibandingkan dengan pulau-pulau besar lainnya di Indonesia. Terdapat dua kelompok etnis utama asli pulau ini, yaitu etnis Jawa dan etnis Sunda. Etnis Madura dapat pula dianggap sebagai kelompok ketiga; mereka berasal dari pulau Madura yang berada di utara pantai timur Jawa, dan telah bermigrasi secara besar-besaran ke Jawa Timur sejak abad ke-18.Jumlah orang Jawa adalah sekitar dua-pertiga penduduk pulau ini, sedangkan orang Sunda mencapai 20% dan orang Madura mencapai 10%.
Empat wilayah budaya utama terdapat di pulau ini: sentral budaya Jawa (kejawen) di bagian tengah, budaya pesisir Jawa (pasisiran) di pantai utara, budaya Sunda (pasundan) di bagian barat, dan budaya Osing (blambangan) di bagian timur. Budaya Madura terkadang dianggap sebagai yang kelima, mengingat hubungan eratnya dengan budaya pesisir Jawa.Kejawen dianggap sebagai budaya Jawa yang paling dominan. Aristokrasi Jawa yang tersisa berlokasi di wilayah ini, yang juga merupakan etnis dengan populasi dominan di Indonesia. Bahasa, seni, dan tata krama yang berlaku di wilayah ini dianggap yang paling halus dan merupakan panutan masyarakat Jawa.Tanah pertanian tersubur dan terpadat penduduknya di Indonesia membentang sejak dari Banyumas di sebelah barat hingga ke Blitar di sebelah timur.
Jawa merupakan tempat berdirinya banyak kerajaan yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, dan karenanya terdapat berbagai karya sastra dari para pengarang Jawa. Salah satunya ialah kisah Ken Arok dan Ken Dedes, yang merupakan kisah anak yatim yang berhasil menjadi raja dan menikahi ratu dari kerajaan Jawa kuno; dan selain itu juga terdapat berbagai terjemahan dari Ramayana dan MahabharataPramoedya Ananta Toer adalah seorang penulis kontemporer ternama Indonesia, yang banyak menulis berdasarkan pengalaman pribadinya ketika tumbuh dewasa di Jawa, dan ia banyak mengambil unsur-unsur cerita rakyat dan legenda sejarah Jawa ke dalam karangannya.

Bahasa
Tiga bahasa utama yang dipertuturkan di Jawa adalah bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Madura. Bahasa-bahasa lain yang dipertuturkan meliputi bahasa Betawi (suatu dialek lokal bahasa Melayu di wilayah Jakarta), bahasa Osing dan bahasa Tengger(erat hubungannya dengan bahasa Jawa), bahasa Baduy (erat hubungannya dengan bahasa Sunda), bahasa Kangean (erat hubungannya dengan bahasa Madura), bahasa Bali, dan bahasa Banyumasan.Sebagian besar besar penduduk mampu berbicara dalam bahasa Indonesia, yang umumnya merupakan bahasa kedua mereka.
Agama dan kepercayaan
Jawa adalah kancah pertemuan dari berbagai agama dan budaya. Pengaruh budaya India adalah yang datang pertama kali dengan agama Hindu-Siwa dan Buddha, yang menembus secara mendalam dan menyatu dengan tradisi adat dan budaya masyarakat Jawa.Para brahmana kerajaan dan pujangga istana mengesahkan kekuasaan raja-raja Jawa, serta mengaitkan kosmologi Hindu dengan susunan politik mereka.Meskipun kemudian agama Islam menjadi agama mayoritas, kantong-kantong kecil pemeluk Hindu tersebar di seluruh pulau. Terdapat populasi Hindu yang signifikan di sepanjang pantai timur dekat pulau Bali, terutama di sekitar kota Banyuwangi. Sedangkan komunitas Buddhaumumnya saat ini terdapat di kota-kota besar, terutama dari kalangan Tionghoa-Indonesia.
Sekumpulan batu nisan Muslim yang berukiran halus dengan tulisan dalam bahasa Jawa Kuno dan bukan bahasa Arab ditemukan dengan penanggalan tahun sejak 1369 di Jawa Timur. Damais menyimpulkan itu adalah makam orang-orang Jawa yang sangat terhormat, bahkan mungkin para bangsawan. M.C. Ricklefs berpendapat bahwa para penyebar agama Islam yang berpaham sufi-mistis, yang mungkin dianggap berkekuatan gaib, adalah agen-agen yang menyebabkan perpindahan agama para elit istana Jawa, yang telah lama akrab dengan aspek mistis agama Hindu dan Buddha. Sebuah batu nisan seorang Muslim bernama Maulana Malik Ibrahim yang bertahun 1419 (822 Hijriah) ditemukan di Gresik, sebuah pelabuhan di pesisir Jawa Timur. Tradisi Jawa menyebutnya sebagai orang asing non-Jawa, dan dianggap salah satu dari sembilan penyebar agama Islam pertama di Jawa (Walisongo), meskipun tidak ada bukti tertulis yang mendukung tradisi lisan ini.
Masjid di Pati, Jawa Tengah, pada masa kolonial. Masjid ini menggabungkan gaya tradisional Jawa (atap bertingkat) dengan arsitektur Eropa.

Saat ini hampir 100% suku Sunda, Betawi, Banten dan Cirebon serta sekitar 95 persen suku Jawa menganut agama Islam. Agama Islam sangat kental memberi pengaruh pada suku Betawi, Banten, Cirebon dan Sunda. Muslim suku Jawa dapat dibagi menjadi abangan (lebih sinkretis) dan santri (lebih ortodoks). Dalam sebuah pondok pesantren di Jawa, para kyai sebagai pemimpin agama melanjutkan peranan para resi pada masa Hindu. Para santri dan masyarakat di sekitar pondok umumnya turut membantu menyediakan kebutuhan-kebutuhannya. Tradisi pra-Islam di Jawa juga telah membuat pemahaman Islam sebagian orang cenderung ke arah mistis. Terdapat masyarakat Jawa yang berkelompok dengan tidak terlalu terstruktur di bawah kepemimpinan tokoh keagamaan, yang menggabungkan pengetahuan dan praktik-praktik pra-Islam dengan ajaran Islam.
Agama Katolik Roma tiba di Indonesia pada saat kedatangan Portugis dengan perdagangan rempah-rempah.Agama Katolik mulai menyebar di Jawa Tengah ketika Frans van Lith, seorang imam dari Belanda, datang ke Muntilan, Jawa Tengah pada tahun 1896. Kristen Protestan tiba di Indonesia saat dimulainya kolonialisasi Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) pada abad ke-16. Kebijakan VOC yang melarang penyebaran agama Katolik secara signifikan meningkatkan persentase jumlah penganut Protestan di Indonesia. Komunitas Kristen terutama terdapat di kota-kota besar, meskipun di beberapa daerah di Jawa tengah bagian selatan terdapat pedesaan yang penduduknya memeluk Katolik. Terdapat kasus-kasus intoleransi bernuansa agama yang menimpa umat Katolik dan kelompok Kristen lainnya.
Tahun 1956, Kantor Departemen Agama di Yogyakarta melaporkan bahwa terdapat 63 sekte aliran kepercayaan di Jawa yang tidak termasuk dalam agama-agama resmi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 35 berada di Jawa Tengah, 22 di Jawa Barat dan 6 di Jawa Timur.[29] Berbagai aliran kepercayaan (juga disebut kejawen atau kebatinan) tersebut, di antaranya yang terkenal adalah Subud, memiliki jumlah anggota yang sulit diperkirakan karena banyak pengikutnya mengidentifikasi diri dengan salah satu agama resmi pula.

Ekonomi dan Mata pencaharian
Awalnya, perekonomian Jawa sangat tergantung pada persawahan. Kerajaan-kerajaan kuno di Jawa, seperti TarumanagaraMataram, dan Majapahit, sangat bergantung pada panen padi dan pajaknya. Jawa terkenal sebagai pengekspor beras sejak zaman dahulu, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan penduduk pulau ini. Perdagangan dengan negara Asia lainnya seperti India dan Cina sudah terjadi pada awal abad ke-4, terbukti dengan ditemukannya keramik Cina dari periode tersebut. Jawa juga terlibat dalam perdagangan rempah-rempah Maluku semenjak era Majapahit hingga era Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC). Perusahaan dagang tersebut mendirikan pusat administrasinya di Batavia pada abad ke-17, yang kemudian terus dikembangkan oleh pemerintah Hindia-Belanda sejak abad ke-18. Selama masa penjajahan, Belanda memperkenalkan budidaya berbagai tanaman komersial, seperti tebukopikarettehkina, dan lain-lain. Kopi Jawa bahkan mendapatkan popularitas global di awal ke-19 dan abad ke-20, sehingga nama Java telah menjadi sinonim untuk kopi.
Jawa telah menjadi pulau paling berkembang di Indonesia sejak era Hindia-Belanda hingga saat ini. Jaringan transportasi jalan yang telah ada sejak zaman kuno dipertautkan dan disempurnakan dengan dibangunnya Jalan Raya Pos Jawa oleh Daendels di awal abad ke-19. Kebutuhan transportasi produk-produk komersial dari perkebunan di pedalaman menuju pelabuhan di pantai, telah memacu pembangunan jaringan kereta api di Jawa. Saat ini, industri, bisnis dan perdagangan, juga jasa berkembang di kota-kota besar di Jawa, seperti JakartaSurabayaSemarang, dan Bandung, sedangkan kota-kota kesultanan tradisional seperti YogyakartaSurakarta, dan Cirebon menjaga warisan budaya keraton dan menjadi pusat seni, budaya dan pariwisata. Kawasan industri juga berkembang di kota-kota sepanjang pantai utara Jawa, terutama di sekitar Cilegon, Tangerang, Bekasi, Karawang, Gresik, dan Sidoarjo.
Jaringan jalan tol dibangun dan diperluas sejak masa pemerintahan Soeharto hingga sekarang, yang menghubungkan pusat-pusat kota dengan daerah sekitarnya, di berbagai kota-kota besar seperti JakartaBandungCirebonSemarang, dan Surabaya.Selain jalan tol tersebut, di pulau ini juga terdapat 16 jalan raya nasional.






DAERAH DI PULAU JAWA

1.      DKI JAKARTA
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Ibu kota Jakarta adalah DKI Jakarta. Berdirinya Jakarta pada tanggal 22 Juni 1527 , yang ditandai diserahkannya naskah berjudul Dari Jayakarta ke Jakarta oleh Mr. Dr. Sukanto .
Dasar hukum bagi DKI Jakarta adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2007, tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. UU ini menggantikan UU Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta serta UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta yang keduanya tidak berlaku lagi.
Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan beberapa nama di antaranya Sunda KelapaJayakarta, dan Batavia. Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan J-Town, atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia. Sedangkan secara astronomis letak provinsi Jakarta adalah 6 LS 7 LS dan 106 BT 107 BT. Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.
Nama Bandar Udara di provinsi Jakarta adalah Halim Perdanakusumah dan pelabuhan lautnya yaitu Tanjung priok. Sedangkan untuk identitas, provinsi DKI Jakarta memilih Salak Condet (Salacca edulis cognita) dan Elang Bondol (Haliastur indus) sebagai Flora dan Fauna Identitas Provinsi DKI Jakarta.
Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (disingkat TNKB) atau sering disebut plat nomor atau nomor polisi (disingkat nopol) adalah plat aluminium tanda kendaraan bermotor di Indonesia yang telah didaftarkan pada Kantor Bersama Samsat.Di Jakarta plat nomor nya diawali dengan huruf B. Kota Administrasi Jakarta Barat (B - B**), Kota Tangerang (B - C**/V**), Kota Depok (B - E**/Z**), Kabupaten Bekasi (B - F**), Kabupaten Tangerang (B - G**/N**), Kota Bekasi (B - K**), Kota Administrasi Jakarta Pusat (B - P**), Kota Administrasi Jakarta Selatan (B - S**), Kota Administrasi Jakarta Timur (B - T**), Kota Administrasi Jakarta Utara (B - U**), Kota Tangerang Selatan (B - W**)
DKI Jakarta menyediakan sarana pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Kualitas dari pendidikan pun juga sangat bervariasi dari gedung mewah dengan pendingin udara sampai yang sederhana.
Belakangan ini mulai muncul berbagai sekolah dengan kurikulum yang diserap dari negara lain seperti Singapura dan Australia. Sekolah lain dengan kurikulum Indonesia pun juga muncul dengan metode pengajaran yang berbeda, seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu. Selain sekolah yang didirikan oleh pemerintah, banyak pula sekolah yang dikembangkan oleh pihak swasta, seperti Al-Azhar, Muhammadiyah, BPK Penabur, Kolese KanisiusDon Bosco, Tarakanita, Pangudi Luhur, Santa Ursula, Regina Pacis dan Marsudirini.
DKI Jakarta juga menjadi lokasi berbagai universitas terkemuka, antara lain:
Universitas Indonesia (UI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ),Universitas Bhayangkara Jakartaraya, (UBHARA), Universitas Satyagama, Universitas Mpu Tantular, Universitas Gunadarma, UniversitaS Islam As-Syafi'yah (UIA),Universitas Islam Jakarta (UIJ),  Universitas Jayabaya, Universitas Muhammadiyah Jakarta(UMJ), Universitas Suryadarma, Universitas Bina Nusantara (UBINUS), Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG),Universitas Tarumanegara(UNTAR) Univeritas TRISAKTI,Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Ilmu Al-Quran(IIQ), Institut Sains dan Tehnologi Nasional (ISTN)

Selain itu, Jakarta memiliki Industri dan pertambangan yaitu: Pupuk TSP, Tekstil, Pemintalan Benang, Mobil dan Perakitan,Kayu Lapis, Farmasi, Susu, Percetakan, Logam.
Peninggalan Sejarah :  

1. Prasasti Tugu.
2. Si Jagur,meriam Portugis.
3. Bekas Balaikota Belanda, kini menjadi Museum Kota Jakarta.
Pahlawan : M.Husni Thamrin, Ismail Marzuki, Abdul Rahman Saleh, dll.

Kebudayaan yang dimiliki DKI Jakarta
1.      Rumah Adat
Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumah Kebaya. Atapnya berbentuk joglo suatu pertanda ada pengaruh bentuk rumah tradisonal Jawa. Begitu pula pembagian ruangannya. Ada serambi depan yang disebut paseban. Tepi paseban dipagari dengan pintu masuk di tengahnya. Pintu itu diberi ukiran dan tingginya sekitar 80 cm. Sedangkan tepi atapnya diberi renda seperti kebaya. Paseban berfungsi pula sebagai tempat ibadah.

Rumah Kebaya
Dinding-dinding rumah tradisional Jakarta (Betawi), terbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-buka dan digeser-geser ke tepi.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan ruangan yang lebih luas, bila suatu waktu diadakan acara selamatan atau hajatan. Serambi depan dan serambi belakang yang lepas terbuka, merupakan ciri khas pula dari rumah tradisional Jakarta (Betawi).

2.      Pakaian Adat

Pakaian adat pria Betawi (Jakarta) berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup). Ia juga memakai celana panjang, kain batik yang melingkar pada pinggang dan sebilah belati terselip di depan perut. Sedangkan wanitanya memakai baju kebaya, selendang panjang serta kain yang dibatik.

3.      Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

a.       Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Jakarta. Tari Topeng Betawi tidak hanya di gunakan sebagai acara hiburan saat pesta pernikahan atau khitanan saja. Namun tarian ini juga sering di pentaskan pada acara besar adat betawi di Jakarta.


b.      Tari Yapong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu-tamu negara.

c.       Tari Cokek : Tarian ini mirip tarian China, musik yang digunakan adalah gambang kromong yang biasa digunakan untuk mengiringi berbagai tarian tradisional . tarian ini bisanya untuk penyambutan tamu.


d.      Tari sirih kuning ini biasanya juga diadakan untuk mengiringi pengantin Betawi memasuki pelaminan serangkai dengan proses penyerahan sirih dare oleh mempelai pria kepada pengantin wanita atau pada hiburan penyambutan tamu kehormatan maupun perayaan lengkap dengan irama lagu khas Betawi "Sirih Kuning



4.      Senjata Tradisional 
Badik Merupakan salah satu senjata tradisional yang dikenal penduduk Jakarta. Parang atau golok banyak digunakan oleh para pendekar. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah keris, tombak, toya, cabang dan parang.
Jalannya sejarah sangat berpengaruh pula kepada keanekaragaman bentuk senjata tradisional daerah Jakarta (Betawi). Senjata badik merupakan salah satu senjata tradisioal penduduk Jakarta yang mendapat pengaruh dari Bugis. Toya dan trisula (senjata tombak yang berujung tiga), merupakan pengaruh dari Cina, sedangkan keris merupakan pengaruh dari Jawa.

Senjata tradisional lainnya adalah parang atau yang lebih dikenal dengan golok. Golok mempunyai ukuran dan wilahan yang beragam pula. Ada yang bentuknya pendek atau panjang dan ada pula yang tipis disamping yang tebal. Mata golok tajam sebelah. Golok diselipkan di depan perut dan umumnya banyak dipakai oleh para pendekar.
Golok
5.    Suku : Suku dan marga yang terdapat di daerah Jakarta Raya adalah : Betawi, Orang Depok,Orang Tugu, Cina, Arab, dan lain-lain. Namun suku yang menjadi mayoritas di DKI Jakarta adalah suku betawi.

Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa.

6.      Bahasa Daerah : Betawi

7.      Lagu daerah : Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung,Keroncong
 kemayoran,Surilang, Terang Bulan.

8.      Alat Musik Tradisional :
1.      Alat music tradisional Kesenian Gambang Kromong : Kempul, Gong, Rebab, Gambang, Gendang, Gender, Bonang.
2.      Alat music tradisional pada kesenian Tanjidor : Klarinet, Piston, Tombon, Saksofon, Rebana Biang, Rebana Ngarak. \
3.      Alat musik radisional pada kesenian Marawis : Ceallo, Mandorin, Gitar, Triangle.
9.      Tempat Wisata :

Setu Babakan
(Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan)

Kepulauan Seribu
Taman Wisata Alam Angke Kapuk
(Jalan Garden House, RT.8/RW.1, Kamal Muara, Penjaringan, RT.8/RW.1, Kamal Muara, Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14470)
Taman Impian Jaya Ancol
(Jl. Lodan Timur No.7, RW.10, Ancol, Pademangan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430)

Monumen Nasional
(Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta)
TamanMini Indonesia Indah
(Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta)
Kebun Binatang Ragunan
(Jl. Harsono No.1, Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta)
Kota Tua
(Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta )
Palnetarium
(Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330)
Masjid Istiqlal
( Jl. Taman Wijaya Kusuma, Ps. Baru, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710)

10.  Makanan Khas :

a.      Pindang Bandeng Betawi

Bahan :               

2 buah ikan bandeng @ 1/2 kilo
Bahan A :
6 siung Bawang merah
5 buah kemiri1
1/2 ruas kunyit
Bahan B :
10 cabai rawit
1 buah Bawang putih
1 buah gula merah
1 ikat sledri
2 buah daun salam
Asem secukupnya
kecap bango ( satu sendok sayur )
Garam secukupnya
air secukup nya
Cara membuat :
Tambus ( garang ) bahan A lalu tumbuk beserta bawang putih, cabai rawit, dan garam.masukan bumbu yang telah di halus kan kedalam panci, beri air secukup nya lalu masukan kecap, daun sledri, daun salam serta bandeng yang telah di potong potong 5 bagian masak sampai matang
b.      Semur Jengkol /Daging Jakarta
Bahan :
300 gram daging sapi, dipotong ukuran porsi makan atau diganti dengan Jengkol yang sudah direbus dan digeprek tipis
2 sdm minyak goreng,
400 ml air panas
kecap, garam dan merica
Bumbu Halus :

6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
1 cm jahe

Cara Membuatnya :
Tumis bumbu halus hingga harum, masukan daging /jengkol, kecap merica dan garam. Aduk hingga rata.
Masukan air panas dan kecilkan apinya,
Ungkep hingga daging empuk dan bila perlu dibubuhi bumbu penyedap,
Kalau akan menghidangkan taburkan sedikit bawang goreng.



c.        Ketoprak Betawi

Bahan:
2 buah tahu kuning, goreng
100 gr bihun, seduh air panas sebentar, tiriskan
100 gr tauge, buang akarnya, seduh air panas
2 buah ketupat
3 sdm kecap manis
1 sdm bawang merah goreng
Kerupuk udang secukupnya
minyak goreng secukupnya
Bumbu dihaluskan:

170 gr kacang tanah yang sudah digiling
3 buah cabai rawit, rebus
2 siung bawang putih
1 sdm gula merah
150 cc air hangat
2 sdt garam
Cara Membuat:

Haluskan bumbu di atas piring saji, letakkan di atasnya ketupat yang telah dipotong dadu, tauge, tahu, dan bihun. Taburkan bawang goreng dan kecap manis. Lengkapi dengan kerupuk udang. Siap dihidangkan

d.      Sayur Asem Jakarta

Bahan:

6 buah kacang panjang
1 potong nangka muda
2 buah jagung muda
1 genggam daun melinjo
1 buah terong
100 gram kacang tanah
3 gelas/1250 cc kaldu
2 lembar daun salam
10 mata asam muda
10 buah belimbing wuluh
Bumbu yang dihaluskan:

6 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
4 buah cabai merah
1 sdm garam

Cara Membuat:

Cuci bersih sayuran lalu di potong-potong dengan ukuran sedang.
Haluskan bumbu dan didihkan kaldu. Masukkan bumbu ke dalam kaldu tersebut. Masukkan sayuran yang keras terlebih dahulu seperti jagung, asam muda, nangka dan kacang tanah. Setelah setengah matang, masukkan sayuran yang agak lunak seperti daun melinjo, terong dan belimbing wuluh. Masak hingga semua matang. Angkat dan siap dihidangkan

e.       Nasi Uduk Betawi

Bahan:
500 gr beras, cuci dan tiriskan
850 ml santan cair
1 1/2 sdt garam
2 lembar daun salam
1 batang sereh, ambil bagian putihnya dan memarkan
Cara membuat:

1) Kukus beras hingga setengah matang.
2)Didihkan santan bersama garam, daun salam dan sereh. Hati-hati jangan sampai meluap. Angkat.
3)Masukkan segera beras yang masih panas dan setengah matang kedalam santan.
4)Aduk rata hingga santan terserap habis. Angkat. Buang daun salam dan serehnya.
5)Kukus kembali hingga beras matang.
6)Sajikan dengan dengan menaburkan emping goreng, bawang goreng dan sambal kemiri

f.       Soto Betawi

Bahan :
• 100 gram babat
• 100 gram daging
• 100 gram paru
• 400 ml santan
• 3 sdm margarin
• 1 btg sereh
• 2 lbr daun salam
• 1 btg kayu manis
• 1 iris lengkuas
• 2 sdm daun bawang diiris
• Emping melinjo secukupnya untuk pelengkap
Bumbu yang dihaluskan:
• 8 bh bawang merah
• 3 siung bawang putih
• 1 sdt ketumbar
• ¼ sdt lada
• 1 iris jahe
• Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Jeroan dan daging direbus lalu digoreng kemudian dipotong-potong.
2. Sisihkan air kaldu rebusan daging dan jeroan.
3. Tumis dengan margarin bumbu yang telah dihaluskan bersama sereh, daun salam, kayu manis, dan lengkuas. Masukkan tumisan bumbu ke dalam air kaldu beserta santan, aduk rata.
4. Atur dalam mangkuk daging dan jeroan yang telah dipotong-potong, tuangi kuah, taburi daun bawang iris, beri emping dan kecap sedikit. Hidangkan bersama sambal rawit.

g. Sayur Laksa

Bahan:
½ ekor ayam kampung
1 liter santan cair
¼ liter santan kental
2 batang serai, dimemarkan
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk purut
150 gr bihun, rendam di dalam air mendidih, tiriskan
2 butir telur rebus, dipotong jadi 6
2 ikat daun kemangi, diambil daunnya
1 sdm bawang goreng
2 buah jeruk nipis diiris tipis
2 buah cabe merah, diiris serong
3 sdm minyak sayur
Bahan yang dihaluskan:
8 buah bawang merah
4 siung bawang putih
1 sdm ketumbar
1 iris kunyit
1 iris jahe
1 iris langkuas
6 butir kemiri
½ sdt gula jawa
½ sdm garam
Cara Membuat:
1.      Panaskan 3 sdm minyak sayur di dalam penggorengan yang besar atau panci dengan api sedang.
2.      Setelah minyak panas, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, daun salam, serai dan daun jeruk purut, tumis hingga harum.
3.      Masukkan santan cair, masak sampai mendidih.
Kemudian masukkan ayam, masak sampai matang.
4.      Angkat ayam dari penggorengan, lalu daging ayam disuwir-suwir. Tulang ayam dibuang.
5.      Tuang santan kental ke dalam rebusan santan cair tadi. Masak sambil diaduk hingga santan mendidih, angkat.
6.      Cara menghidangkan: tempatkan bihun yang sudah direndam dalam air mendidih pada mangkuk, beri suwiran daging ayam, potongan telur rebus, irisan cabe merah dan daun kemangi. Tuang kuah laksa di atasnya lalu taburi bawang goreng. Hidangkan dengan irisan jeruk nipis
Syair lagu dari Suku Betawi
1)      Jali-Jali 

Ini dia si jali-jali
lagunya enak lagunya enak merdu sekali
capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan asalkan tuan senang di hati

palinglah enak si mangga udang
hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
palinglah enak si orang bujang sayang
kemana pergi kemana pergi tiada yang m’larang

disana gunung disini gunung
hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati
disana bingung disini bingung sayang
samalah sama samalah sama menaruh hati

jalilah jali dari cikini sayang
jali-jali dari cikini jalilah jali sampai disini

2)      Surilang Jot-Njotan 

Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Ada hujan rintik perlahan (surilang jot-njotan)
Rahmat Tuhan semesta alam (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Kagak gune cantik rupawan aduh sayang
Kagak gune cantik rupawan eh sayang aduh sayang
Kalo kagak suka sembahyang

Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Burung elang di pinggir jalan (surilang jot-njotan)
Dideketin eh malah terbang (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Sie-sie puasa sebulan aduh sayang
Sie-sie puasa sebulan eh sayang aduh sayang
Kalo cuma ngomongin orang

Pantun ini ya tuan pantun nasehat
Didengerin ya nona buat dijalanin
Kalau sebel en kesel (en sebel eh kesel)
Maapin aje (eh biarin aje)
Pahalenye eh buat kite sendiri

Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Kue cubit di atas nampan (surilang jot-njotan)
Jadi sehat kalo dimakan (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Tiada gune uang disimpan aduh sayang
Tiada gune uang disimpan eh sayang aduh sayang
Kalo zakat enggak dibayarkan

Surilang jot-njotan (surilang jot-njotan)
Baek ati ente lakuin (surilang jot-njotan)
Kagak rugi aye jaminin (surilang jot-njotan)
eh sayang disayang
Naek haji niatin aduh sayang
Naek aji kite niatin eh sayang aduh sayang
Haji mabrur kite dambain.


3)      Keroncong Kemayoran
La la la la la la la laaa
Laju laju perahu laju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Laju sekali laju sekali ke surabaya
Belenong di pinggir kali
Dengan Keroncong senang sekali

La la la la la la la laaa
Boleh lupa kain dan baju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Janganlah lupa janganlah lupa kepada saya
Keladi dalam almari
Yang baik budi yang saya cari

La la la la la la la laaa
Boleh lupa kain dan baju
Jiwa manis indung di sayang
La la la la la la la la laaa
Janganlah lupa janganlah lupa kepada saya

Merpati terbang melayang
Cinta sejati Slalu terbayang
Kedondong di atas peti
Ini keroncong mohon berhenti
Semogalah semua senang di hati

4)             Kicir Kicir
kicir kicir ini lagunya
lagu lama ya tuan dari jakarta
saya menyanyi ya tuan memang sengaja
untuk menghibur menghibur hati nan duka

burung dara burung merpati
terbang cepat ya tuan tiada tara
bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira

buah mangga enak rasanya
si manalagi ya tuan paling ternama
siapa saja ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna

5)             Lenggang Kangkung
Lenggang lenggang kangkung
Kangkung dari Cimanggis
Lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Cimanggis

Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis
Memang nasib yang paling beruntung
Dapat pacar tak punya kumis

Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung dari Jakarta
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya dari Jakarta

Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata
Memang nasib paling tak beruntung
Punya ayah suka main mata

Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkung di atas peti
Lenggang lenggang lenggang lenggang kangkung
Kangkungnya di atas peti

Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
Memang nasib tak beruntung
Punya nenek suka main tali
6)      Terang Bulan

Terang bulan
Terang bulan di kali
Buaya timbul disangkalah mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati
Jangan percaya mulutlah lelaki
Berani sumpah 'tapi takut mati

Waktu potong padi di tengah sawah
Sambil bernyanyi riuh rendah
Memotong padi semua orang
Sedari pagi sampai petang

Waktu potong padi di tengah sawah
Sambil bernyanyi riuh rendah
Bersenang hati sambil bersuka
Tolonglah kami bersama sama

2. Jawa Barat
Jawa Barat
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378) dan berdiri pada tanggal 14 Juli 1950.. Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat.
Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Secara astronomi Jawa barat terletak pada  5ºLS-8ºLS dan 106º-109ºBT. Dengan luas wilayah 3.266.559 km².
Jawa Barat terkenal dengan julukan  Kota Kembang, Paris van Java, Kota Pramuka, Kota Zakat, Kota Mode.Sedangkan untuk Identitas Daerah : Flora : Gandaria (Boea Macrophylla), Fauna : Macan Tutul (Panthera Pardus Sondaicus)
Tanda Plat Nomor Kendaraan di Jawa Barat yaitu  : D (Bandung), T (Purwakarta), E (Cirebon), F (Bogor),Z ( Daerah Timur Bandung,seperti Sumedang), B (Bekasi). Selain itu, di Jawa Barat terdapat pelabuhan yang terkenal dengan nama pelabuhan Cirebon sedangkan bandar udaranya ialah Husein Sastranegara Bandung.
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang terdapat di Jawa Barat yaitu : (1) Universitas Padjajaran (UNPAD),  (2) IPB (Institut Pertanian Bogor) , (3) Universitas Indonesia Depok (UI Depok),  (4) Institut Teknologi Bandung ( ITB), (5) STT Telkom, (6) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),(7) Universitas Nurtanio (UNNUR),(8) Institut Tehnologi Adityawarman,(9) Institut Tehnologi Nasional (ITENAS),(10) Universitas Maranatha, 11) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN- Cirebon),
Hasil kekayaan alam di bidang industri dna pertambangan yaitu : Minyak, Tekstil, Pabrik Teh, Susu, Sutra Alam, Baterai, Kertas , Pupuk, Semen, Senjata, Alat Telekomunikasi, Pesawat Terbang ,Batik dan Tenun.
Pahlawan : R.Otto Iskandardinata, R.E. Martadinata, Dewi Sartika dan lain –lain.
Peninggalan Sejarah :

1. Candi Cangkuang (Garut).
2. Prasasti Kebon Kopi (Bogor).
3. Prasasti Muara Ciaruteun (Bogor).
4. Prasasti Pasir Alwi (Bogor).
5. Keraton Kasepuhan (Cirebon).
6. Keraton Kanoman (Cirebon).
7. Keraton Kacirebonan( Cirebon).
8. Makam Sunan Gunung Jati (Cirebon).
9. Prasasti Batu Telapak Kaki Raja Tarumanegara, Purnawarman (Prasasti Cinten).


Kebudayaan yang dimilki Jawa Barat

 

1.      Rumah Tradisional Daerah Jawa Barat
Pada umumnya rumah adat masyarakat Sunda asli berbentuk panggung (imah panggung). Rumah adat sunda berbentuk segi empat agak memanjang, dengan lantai rumah yang terbuat dari palupuh. Dinding rumah adat terbuat dari bilik, yaitu anyaman bambu dengan pola kepang atau sasag. Kerangka rumahnya terbuat dari kayu, dengan penyangga tiang dari batu yang dinamakan tatapakan. Atap rumah terbuat dari ijuk atau daun rumbia.
Ada beberapa jenis nama rumah adat Sunda, antara lain Suhunan Japang (Tasikmalaya), Jogo Anjing, Suhunan Jure (Sumedang), Suhunan Ngupuk, Limasan (Majalengka), Panjalin (Majalengka), Lengkong (Kuningan), dan Citalang (Purwakarta).


2.      Pakaian Tradisional Daerah Jawa Barat
Pakaian adat daerah Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi dua. Ada pakaian adat gaya Priangan dan ada juga pakaian adat gaya Cirebon. Pakaian adat Priangan dan Cirebon memiliki beberapa persamaan dan perbedaan, antara lain sebagai berikut.

1. Pakaian Adat Perempuan
a)      Perempuan Priangan mengenakan kebaya surawe, sedangkan kaum perempuan Cirebon mengenakan baju sorong atau baju kurung.
b)      Kaum perempuan Priangan dan Cirebon mengenakan kain batik yang dililitkan di bagian bawah badan, dari pinggang hingga pergelangan kaki.
c)      Kaum perempuan Priangan dan Cirebon dari golongan rakyat mengenakan perlengkapan pakaian berupa gelang emas atau perak, gelang bahar, suweng pelenis emas atau perak, ali meneng, dan sandal, selop, atau kelom. Sedangkan kaum wanita bangsawan Priangan dan Cirebon mengenakan perlengkapan pakaian berupa kalung emas, gelang emas, giwang emas, serta selop dengan hiasan manik-manik di bagian ujungnya.
2. Pakaian Adat Laki-Laki
a)      Kaum laki-laki biasa Priangan dan Cirebon mengenakan kain sarung poleng atau polekat yang dikerudungkan dan diikatkan atau dililitkan pada pinggang.
b)      Kaum laki-laki Priangan dan Cirebon mengenakan celana komprang yang berhiaskan pasmen.
c)    Kaum laki-laki Priangan dan Cirebon mengenakan iket sebagai penutup kepala.
d)   Kaum laki-laki rakyat biasa Priangan dan Cirebon mengenakan perlengkapan pakaian berupa cincin emas, rantai emas atau perak dengan liontin dari kuku harimau sebagai hiasan jas pada bagian dada, dan sepatu atau selop.


3.      Tarian Tradisional

1)      Tari Topeng Kuncuran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
2)      Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
3)      Tari Rarasati. Dewi Rarasati sebagai selir Arjuna yang cantik dan lembut ternyata memiliki jiwa keprajuritan. Kepandaiannya dalam memanah telah menyadarkan Srikandi dari kesombongannya. Saripati gambaran tersebut kemudian diangkat dalam bentuk tari kelompok dengan sumber gerak tari tradisi Cirebon.

4)      Tari Jaipong, suatu bentuk tarian pergaulan Jawa Barat yang terkenal.

4.      Senjata Tradisional
a.      Kujang
Senjata kujang ini menggambarkan ketajaman dan daya kritis di dalam kehidupan. Selain itu, kujang ini juga merupakan sebuah senjata yang melambangkan keberanian dan kekuatan dalam melindungi kebenaran. Kujang menjadi sebuah ciri khas baik dalam senjata, hiasan, alat pertanian ataupun sebagai cindera mata.
Karena kujang memiliki beberapa varian bentuk 

b.      Baliung

Baliung atau kampak merupakan senjata tradisional yang digunakan untuk menebang pohon besar dan sebagai salah satu perkakas untuk membangun rumah. Gagangnya terbuat dari kayu yang agak panjang yaitu sekitar 30-35 cm.
Tenaga yang digunakan ketika menggunakan baliung ini membutuhkan tenaga yang besar dari pada bedog, karena pada bagian pangkal, baliung terbuat dari besi baja yang lebih besar dan tebal.

c.       Bedog
Bedog merupakan senjata tradisional berupa pisau yang berukuran lebih besar (golok) yang fungsinya sebagai pemotong (tuktak-teukteuk), menebang pohon (nuar), menebang kayu, menyembelih dan memotong hewan juga sebagai peralatan untuk bekerja di kebun.

5.      Suku : Sunda (73,73%), Jawa (11,04%), Betawi (5,33%), Cirebon (5%), Batak (0,77%), Minangkabau (0,47%), Tionghoa (0,46%)

6.       Bahasa Daerah Jawa Barat
Penduduk asli Provinsi Jawa Barat adalah suku Sunda dan Cirebon, sehingga bahasa sehari-hari yang mereka gunakan adalah bahasa Sunda dan Cerbon. Tiap-tiap bahasa ini digunakan oleh penduduk di daerah Priangan, Cirebon, dan daerah-daerah lainnya. Dalam bahasa Sunda dikenal istilah undak-usuk-basa, yaitu pemakaian bahasan sesuai dengan tingkat sosial pemakai bahasa dalam masyarakat, seperti istilah bahasa yang dianggap kasar, sedang lemes, cohag atau kasar pisan, dan luhur atau lemes pisan.

Dalam bahasa Sunda juga dikenal beberapa dialek. Dialek adalah cara pengucapan kata-kata yang khas di suatu daerah atau kelompok masyarakat (istilah lainnya logat atau aksen). Ada dialek Priangan, Bogor (Karawang), dan Cirebon. Setiap dialek memiliki karakter khas sendiri-sendiri.

7.      Lagu Daerah : Bubuy Bulan, Cing Cakeling, Es lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung,Peuyeum Bandung, Pileuleuyan,Tokecang.
8.      Alat Musik Tradisional : Rebab, Suling, Kendang, Kepyek Keprak, Siter, Gambang Saron, Arumba, Angklung, Calung, Celemplung, Jenglong, Tarawangsa, Suling, Karinding, Kecapi, Jentreng.

9.      Tempat Wisata:
Pantai Pelabuhan Ratu
(Citepus, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat 43364)

Curug Cikaso
(Dusun Ciniti, Cibitung, Kec. Surade, Cibitung, Sukabumi, Jawa Barat 43172)
Taman Wisata Mekarsari
(Jalan Raya Cileungsi -Jonggol KM.3, Mekarsari, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820)
Taman Bunga Nusantara
Jalan Mariwati KM.7, Kawungluwuk, Sukaresmi, Kawungluwuk, Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 43254)
Goa Buniayu
(Cipicung, Kerta Angsana, Nyalindung, Cimerang, Purabaya, Sukabumi, Jawa Barat 43187)
Pantai Pangandaran
(Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat)
Green Canyon
(Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran)
Arung Jeram Sungai citarik
(Jalan Raya Pelabuhan Ratu KM. 27, Cikiray, Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat 43367)
Arung Jeram Sungai Citatih
(Niagara Arung Jeram, Warungkiara, Sukaharja, Wr. Kiara, Sukabumi, Jawa Barat 43362)
Pantai Ujung Genteng
(kabupaten SukabumiJawa Barat)

10.  Makanan Khas
a.      Empal gentong

Bahan-bahan Masakan Empal Genton

250 gr daging (me: sandung lamur)
200 gr kikil yg empuk
1 lmbr daun salam
2 ruas lengkuas,geprek
4 butir kapolaga
1 kayu manis
1 bunga pekak
1 bngks santan instan kara uk 65ml
4 biji cengkeh
1 sereh
1 blok kaldu bubuk (atau royco) rasa sapi
1/2 sdt merica bubuk

Bumbu Halus
4 siung bawput
3 siung bawmer
1 ruas kunyit bakar
1/2 sdt ketumbar sangrai
1/2 sdt jinten sangrai
3 butir kemiri sangrai
Bahan Pelengkap
Ketupat/lontong
Bawang goreng
Daun bawang,iris
Tomat,iris

Cara Memasak Empal Gentong

1.    Rebus daging dan kikil.masukan daun salam,lengkuas,bunga pekak,kayu manis,kapolaga,sereh,cengkeh
2.    Sementara menunggu daging empuk,tumis bumbu halus hingga wangi.masukan ke rebusan daging
3.    Tambahkan kaldu blok,garam,gula.merica, koreksi rasa
4.    Apabila daging sdh empuk,masukan santan.aduk2 hingga mendidih.matikan api
5.    Sajikan empal gentong dg ketupat,irisan tomat,irisan daun bawang dan bawang goreng.note: pake nasi jg enak lho 

b. Batagor dan Siomay

Bahan – bahan yang diperlukan
500 gr daging ayam giling
100 gr udang (lbh banyak lbh baik)
3 sdm tepung tapioka
2 sdm tepung terigu
4 siung bawang putih
1 butir telur
garam, penyedap rasa, gula
secukupnya merica
daun bawang rajang halus
wortel rajang halus
secukupnya jamur kuping
tahu pong
secukupnya kol
kentang (rebus dengan garam)
telur rebus
bahan sambal kacang :
100 gr kacang tanah digoreng
secukupnya cabai
3 siung bawang putih
4 siung bawang merah
secukupnya garam
gula coklat/gula aren
secukupnya daun jeruk
air panas

Cara Membuat

1.      Masukkan daging ayam giling, udang yg dihaluskan, bawang putih yg dihaluskan, daun bawang, telur, tepung, aduk hingga rata
2.      Tambahkan penyedap rasa, merica, wortel dan jamur. Aduk rata. Untuk tes rasa bisa digoreng sedikit adonannya. Kalau sudah pas isikan dalam tahu. Untuk siomay bisa pakai kulit pangsit. Atau adonannya dibentuk bulat dan direbus dalam air mendidih
3.      Tata dalam kukusan, kentang, tahu isi, siomay, kol, dan telur. Sebagian saya goreng langsung, sebagian dikukua, dan sebagian masuk freezer untuk stok
4.      Sambil menunggu kukusan matang, buat sambal kacang. Haluskan bahan-bahan lalu tambahkan air panas untuk mengencerkan
5.      Jika sudah matang siomay akan berubah warna menjadi agak transparan. Sajikan dengan sambal kacang. Dan juga kentang, siomay, dan tahu yg digoreng.

c.       Cireng

Bahan-bahan yang diperlukan

1 centong nasi
4 sm tepung tapioka/kanji
2 bawang putih
2 bawang merah
1 sm rebon/ebi
1 merica/ladaku
garam. gula
air

Cara Membuat (30 menit)


1.      Blender.. Nasi baput bamer rebon dengan air sedikit biar bisa halus aja
2.      Lalu tuang ke baskom adonan tadi.. +kan kanji dan merica aduk rata (me: tk kalis)
3.      Ambil adonan lalu penyet2 dgn plastik hingga berbentuk pipih lalu goreng
4.      Bisa di hidangkan dengan saos sambel/cuko.. Dimakan biasa aja juga enak...

d.      Sega Lengko

Bahan-bahan (4 orang)

1 papan tempe
6 buah tahu
2 biji ketimun
secukupnya daun kucai
secukupnya bawang goreng
sesuai selera bon cabe
1 siung bawang putih
secukupnya bumbu pecel instan
sesuai selera cabe
secukupnya kecap manis
secukupnya toge
secukupnya gula dan garam

Cara Membuat

1.      Rendam tempe dan tahu dgn garam dan air kemudian tunggu bbrp menit lalu goreng
2.      Bumbu kacang: bumbu pecel instan, bawang putih, cabe, gula & garam haluskan tambah air sesuai kekentalan yg di inginkan tes rasa
3.      Penyajian: siapkan nasi dipiring,beri irisan tempe tahu, daun kucai, ketimun, toge taburi bumbu kacang, bawang goreng, kecap manis dan cabe kering boncabe..siap disantap..mudah n praktis bukan
e.       Hayam Bakakak

Bahan Utama :

3 sdm minyak sayur
1 batang serai, memarkan
3 lembar daun jeruk purut
1 ekor ayam buras, buang cakarnya, cuci
1 liter santan encer
500 ml santan kental
1 sdm air asam jawa

 

Bumbu Utama :

6 buah cabai merah besar
10 butir bawang merah
3 siung bawang putih
4 butir kemiri
4 cm kunyit
2 sdt ketumbar
2 cm jahe
1 cm lengkuas
1 sdt gula pasir
2 sdt garam



Cara membuat Ayam :

  1. Biarkan ayam utuh, semat kepalanya dengan lidi agar bisa tegak saat matang.
  2. Atau belah membujur dada ayam hingga terbuka. Lipat sayap ke arah belakang
  3. dan tekan agar terbuka, jika perlu semat dengan lidi.
  4. Tumis bumbu halus bersama serai, dan daun jeruk hingga harum.
  5. Tuangi santan encer, didihkan.
  6. Masukkan ayam utuh, masak hingga santan susut sebagian.
  7. Tuangi santan kental, masak hingga seluruhnya matang dan bumbu mongering.
  8. Angkat. Tuangi sisa bumbu. Sajikan.

f.       Kerupuk Miskin/Melarat
Kerupuk miskin adalah kerupuk khas cirebon. Kenapa disebut dengan kerupuk miskin atau melarat? Kerupuk miskin terbuat dari tepung aci (tapioka), ternyata dalam pengolahannya bukan menggunakan minyak goreng tapi menggunakan pasir yang dipanaskan sehingga disebut kerupuk miskin. Tapi jangan khawatir pasir menempel di kerupuk, karena secara otomatis pasir akan lepas jika kerupuk sudah matang dan mengembang. Makanan khas Jawa Barat ini paling pas disajikan dengan sambalnya.
g.      Karedok
Bahan-bahan Karedok Sunda

a.       Kacang panjang, potong kecil secukupnya
b.      Cabe rawit secukupnya
c.       Gula merah secukupnya
d.      Terasi secukupnya
e.       Bawang putih secukupnya
f.       Kencur secukupnya
g.      Garam dapur secukupnya

Bahan Saus Kacang
a.       Kacang tanah goreng secukupnya
b.      Kencur secukupnya
c.       Gula merah secukupnya
d.      Cabe merah secukupnya
e.       Jeruk limau secukupnya
f.       Terasi bakar secukupnya
g.      Air matang secukupnya
h.      Garam secukupnya
i.        Air asam secukupnya
Bahan Pelengkap Karedok
  1. Sayuran kol, iris-iris secukupnya
  2. Terong bulat, iris-iris secukupnya
  3. Tauge segar secukupnya
  4. Wortel, iris-iris secukupnya
  5. Daun kemangi, haluskan secukupnya
  6. Mentimun, iris-iris secukupnya

 Cara Membuat Karedok Kacang Panjang Nikmat Khas Sunda
  1. Terlebih dulu haluskan bumbu saus kacang karedok dengan cara diulek halus. Kemudian masukan sayuran segar yang sudah diiris, dipotong dan dicincang kasar ke dalam ulekan berisi bumbu halus tersebut bersama dengan bahan pelengkap lainnya, aduk merata.
  2. Karedok siap disantap.

11.  Syair Lagu Jawa Barat

1)      Manuk Dadali 
Mesatngapungluhur jauh di awang awang
Meberkeunjanjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggaos reujeungpamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
gadangjeungpartentang taya badingan nana
Dipikagimir dipikaserab ku sasama
Taya karempan ka sieun leber wawanenna
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia jaya
Manuk dadali pang kakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabehna
Hirup sauyunan tara pahirihiri
Silih pikanyaah teu inggis bela pati
Manuk dadali gadung siloka sinatria
Keur sukamna bangsa di nagara Indonesia.

2)      Cing Cangkeling
Kleung dengklek buah kopi rarang geuyan
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Plos kakolong bapak satar buleneng

Pat lapat pat lapat katingalan masih tebih kene pisan
Layarna bodas jeung celak kasurung kaombak ombak.

3)      Tokecang 
Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang sapependil kosong

Aya listrik di masigit meuni caang katingalna
Aya istri jangkung alit karangan dina pipina

Tokecang tokecang bala gendir tosblong
Angeun kacang angeun kacang sapependil kosong.

4)      Bubuy Bulan 

Bubuy bulan
Bubuy bulan sangray bentang
Panon poe
Panon poe disasate

Unggal bulan, unggal bulan
Unggal bulan abdi teang

Unggal poe,unggal poe
Unggal poe oge hade

Situ Ciburuy
laukna hese dipancing
Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina

Duh eta saha nu ngalangkung
unggal enjing
Nyeredet hate
Ningali sorot socana.

5) Panon Hideung

Panon hideung
Pipi koneng
Irung mancung
Putri Bandung
Putri saha
Di mana bumina
Abbi reseup
Kaanjeunna
Siang wengi
Kaimpi-impi
Hate Abdi
Sara redih
Teuemut dahar
Teuemut nginum
Emut kanu geulis
Panon Hideung


6)
Es Lilin

 

Es lilin mah didorong-dorong
dibantun mah dibantun ka Sukajadi
abdi isin dunungan samar kaduga
sok inggis mah aduh henteu ngajadi

Es lilin mah ceuceu buatan Bandung
dicandak mah geuning ka Cipaganti
abdi isin jungjunan duh bararingung
sok inggis mah aduh henteu ngajadi

Itu saha dunungan nu nungtun munding
digantelan geuning ku saputangan
itu saha dunungan ku ginding teuing
sing horeng mah aduh geuning jungjunan

Es lilin mah ceuceu dikalapaan
raosna mah geuningan kabina-bina
abdi alim dunungan paduduaan
sok sieun mah dibantun kamana-mana

Kamana mah geuningan ngaitkeun kincir
ka kaler mah ka kaler katojo bulan
kamana mah dunungan ngaitkeun pikir
moal paler geuningan da ku sabulan

7)      Karatagan Pahlawan

Teu honcewang sumoreang
Tekadna pahlawan bangsa
Cadu mundur pantrang mulang
Mun maksud tacan laksana
Berjuang keur lemah cai
Lali rabi tur tegang pati
Taya basa menta pamulang tarima
Iklas rido keur korban merdeka

Sinatria danalaga
Bela bangsa jeung nagara
Dibarengan tekad suci
Berjuang keur lemah cai
Teu ngingetkeun ka dirina
Asal nagri bangsa waluya
Kadar jembar raharja mukti wibawa
Gembleng tujuan Pahlawan Bangsa

8)      Peuyeum Bandung

Dimana-mana
Di kampung di kota
Tos kakoncara
Ku nikmat rasana

Sampeu asalna
Teu direka-reka
Naon namina
Duh matak kabita

Peuyeum Bandung kamashur
Pangaosna teu luhur
Ku sadaya kagaleuh
Sepuh jeung murangkalih

Mangga cobian
Bilih panasaran
Peuyeum ti Bandung
Henteu sambarangan







3.      Jawa Tengah
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Semarang.Jawa tengah berdiri pada tanggal 4 Maret 1950 dengan dasar hukumnya adalah UU.No.3/1950. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Secara astronomis letak Jawa tengah berada pada 7ºLS-9ºLS dan 110º-111ºBT.
Luas wilayahnya 32.548 km², atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa. Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri atas 545 kecamatan dan 8.490 desa/kelurahan.
Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jawa Tengah dikenal sebagai "jantung" budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini.Sejak tahun 2008, provinsi Jawa Tengah memiliki hubungan kembar dengan provinsi Fujian di China.
Jawa tengah dikenal dengan julukan kota gudeg, kota pelajar , kota seni, dan budaya. Dalam pendidikan, Jawa tengah memiliki sejumlah perguruan tinggi terkemuka di kota Semarang dan Surakarta. Perguruan tinggi negeri meliputi: Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Politeknik Negeri Semarang (Polines), Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (Poltekkes) dan Universitas Islam Negeri UIN Walisongo di Semarang; Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Agama Islam Negeri (Stain) Salatiga, dan Institut Seni Indonesia di Surakarta, serta Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) di Purwokerto.
Jawa tengah tidak memiliki pelabuhan laut namun terdapat bandar udara yaitu Adisucipto. Untuk tanda plat nomor kendaraan di Jawa Tengah adalah AB.Identitas daerah Jawa Tengah ialah Kepel (Stelechocarpus) pada flora sedangkan fauna adalah Burung Perkutut (Geopelia Striata) 
Selain itu, Jawa tengah juga memilki hasil kekayaan alam dalam industri dan pertambangan, yaitu : Tekstil, Batik, Bahan Mori, Rokok/Cerutu, Emas dan Perak,Percetakan dan Kosmetik.


Peninggalan Sejarah :  
1.      Candi Kalasan.
2.      Candi Prambanan.
3.      Candi Parwa.
4.      Petilasan Ratu Boko.
5.      Prasasti Kalasan.
6.      Keraton Jogjakarta.
7.      Keraton Paku Alam.
8.      Tempat tinggal Pangeran Diponegoro yang dijadikan Sasana Wiratama.



Kebudayaan yang dimiliki Jawa Tengah

1.      Rumah Adat

Rumah adat Jawa Tengah dinamakan Padepokan. Padepokan Jawa Tengah merupakan bangunan induk istana Mangkunegara di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri dari 3 ruangan. Pendopo, tempat menerima tamu, upacara adat dan kesenian. Pringgitan untuk pagelaran wayang kulit. Dalem, tempat singgasana raja. Bagi rumah penduduk, "dalem" berarti ruangan untuk tempat tinggal.

2.      Pakaian Adat

Pakaian adat untuk pria Jawa Tengah adalah penutup kepala yang disebut kuluk, berbaju jas sikepan, korset dan keris yang terselip di pinggang. Ia juga memakai kain batik dengan pola dan corak yang sama dengan wanitanya.
Sedangkan wanitanya memakai kebaya panjang dengan kain batik. Perhiasannya

berupa subang, kalung, gelang, dan cincin. Sanggulnya disebut bokor mengkureb yang diisi dengan daun pandan wangi.

3.      Tari-tarian Tradisional

a.    Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.


b.    Tari Bambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah pelambang penumpasan angkara murka.


c.    Tari Enggat Enggot, diangkat dari tari tradisional Banyumas. Sesuai dengan ciri khas daerahnya tari ini menyuguhkan gerak lincah dan jenaka, selaras dengan dinamisnya irama musik calung yang mengiringinya.


d.    Tari Kendalen, merupakan tari keprajuritan gagah dan berani.


4.      Senjata Tradisional

Keris adalah senjata tradisional di daerah Jawa Tengah yang mendapat tempat penting dalam kehidupan masyarakatnya. Keris dapat menunjukkan kedudukan seorang dalam masyarakat. Senjata lainnya adalah pedang, tombak, dan perisai.



5.      Suku : Suku dan marga yang terdapat didaerah Jawa Tengah adalah : Jawa, Samin, Karimun, Kangean, dan lain-lain.
6.      Bahasa Daerah : Jawa
7.      Lagu Daerah : Suwe ora Jamu, Gek Kepriye, Lir-ilir, Gundul Pacul, Gambang Suling, dan lain lain.

8.        Alat Musik Tradisional : Kendang, Bonang, Sarung, Demung, Kenong, Slenthem, Gong dan Kempul, Gambang, Sitter, Suling

9.      Tempat wisata:
Candi Borobudur
(Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah)
Candi Prambanan
(Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)
Puri Maerokoco
(Jl. Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah 50144)
Kota Lama semarang
(Jl. Letjen Suprapto No.22, Tj. Mas, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174)
Lawang Sewu Semarang
( Komplek Tugu Muda, Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132)
Masjid Agung Jawa Tengah
(Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Gayamsari, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50613)
Grojogan Sewu
(Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57792)
Kampung Batik Laweyan
(Jl. Dr. Rajiman No.521, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57148)
Keraton Kasunanan Surakarta Hadimingrat
(Baluwarti, Pasar Kliwon, Baluwarti, Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57144)
Umbul Ponggok Klaten
Jl. Delanggu- Polanharjo, Ponggok, Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57474)
Pantai Karang Bolong
(Karangbolong, Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54474)
Goa Petruk Kebumen
(Raya Gua, Jalan Goa Petruk, Candirenggo, Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54473)
Dataran Tinggi Dieng
(Bakal, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah)
Taman Nasional Karimun Jawa
(Bakal, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah)
Kawasan Wisata Baturaden
(Karangmangu, Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53151)







10.    Makanan Khas
a.    Gudeg
Bahan :
3 kg nangka muda
1 ekor ayam
2 butir kelapa tua
8 helai daun jati
100 gr bawang merah
30 gr ketumbar
100 gr kemiri
50 gr lengkuas
100 gr gula merah
30 gr bawang putih
8 helai daun salam

Cara membuatnya :

1. nangka muda dikupas lalu dipotong menjadi beberapa bagian. Rebus bersama daun jati hingga setengah matang (warnanya coklat). Angkat, dinginkan. Remas perlahan dengan tangan hingga hancur. Buang daun jatinya.
2. ayam potong menjadi beberapa bagian. Rebus hingga setengah matang. Angkat. Kelapa dikupas lalu diparut. Tuang sedikit air, peras dan ambil santannya.
3. bawang merah dan bawang putih dikupas kulitnya. Tumbuk bersama ketumbar dan kemiri ( sebelumnya ketumbar digongso terlebih dahulu), kemudian ditumis sebentar. Lengkuas dimemarkan (bumbu).
4. rebus potongan ayam bersantan bersama remasan gori. Masukkan bumbu: gula merah, lengkuas, daun salam. Seelah santan habis, angkat.


b.    Semar Mendem
Bahan :
3 sdm minyak untuk menumis
2 lbr daun jeruk purut
1 ptg dada ayam, kukus hingga matang, suwir-suwir
100 ml santan cair
1 sdm gula pasir
500 gr beras ketan putih, cuci, tiriskan
500 ml santan kental
1 sdt garam
1 btg sereh, memarkan
2 lbr daun salam

Dadar :
5 butir telur ayam
½ sdt garam
2 sdm tepung terigu
100 ml santan / air

Bumbu dihaluskan :
6 butir bawang merah
2 siung bawang putih
1 sdt ketumbar sangrai
½ cm kencur

Cara mengolah : 
isi : tumis bumbu hingga harum, masukkan daun jeruk purut. Setelah bumbu matang, masukkan daging ayam dan santan cair. Aduk rata. Tambahkan gula pasir, masak terus hingga bahan mengering. Angkat dan dinginkan
kukus beras ketan hingga setengah matang. Angkat. Didihkan santan. Masukkan garam, sereh dan daun salam. Campurkan ketan, aduk merata. Matikan api. Biarkan sampai santan terserap habis. Aduk, kukus kembali sampai ketan matang.
dadar : kocok telur dan garam. Sisihkan. Larutkan terigu dengan santan. Campurkan ke dalam telur kocok, aduk merata. Buat dadar tipis dengan garis tengah 25 cm. Lakukan sampai adonan habis
ambil 1 sdm ketan, pipihkan. Isi dengan tumisan ayam. Tutup dengan sedikit ketan, paatkan .
taruh lemper diatas telur dadar. Bungkus lemper dengan cara melipat seperti amplop. Ikat dengan seutas serat daun pandan.
sajikan dengan irisan cabai merah dan areh.


c.         Jenang Grendul

Bahan :
150 gr gula aren
50 gr gula pasir
1 lbr daun pandan
½ sdt air garam
1 liter air
500 gr singkong, kupas, potong dadu
100 gr tepung tapioca / kanji.

Areh :
500 ml santan kental dari 1 butir kelapa
1 sdt garam
1 lbr daun pandan, sobek

Cara membuatnya : 

1.      rebus air, gula aren, daun pandan dan garam ingá larut. Angkat dan saring. Didihkan lagi.
2.      masukkan potongan singkong. Masak hingga singkong empuk. Taburkan tepung tapioca. Aduk hingga bubur singkong mengental dan matang. Angkat. Areh : masak santan, garam dan daun pandan diatas ai kecil. Aduk-aduk hingga mendidih dan agak kental. Angkat.
3.      sajikan jenang grendul dengan areh. Dan tambahkan potongan nangka

d.    Telur Pindang


Bahan :
10 butir telur ayam
5 lbr daun jambu batu
2 sdm garam
1 genggam kulit bawang merah
2 btg sereh, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
5 lbr dan salam
2 ltr air

Cara membuat : 
1.      campur semua bahan. Rebus dengan api kecil
2.      bila telur sudah matang. Ketuk- ketuk kulitnya hinggá retak, rebus kembali, retakan kulit telur akan membuat pola pada putih telur.
3.      masak kembali ingá kulit telur menjadi coklat tua. Angkat.

e.       Botok Putren

Bahan :
2 ekor ikan peda
½ butir kelapa agak muda, parut
20 bh jagung muda / putren, iris tipis
1 ppn petai, ambil isinya, iris tipis
2 lbr daun jeruk purut, iris
14 buah cabai rawit merah, bila suka.

Haluskan :
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
3 buah cabai merah
¼ ruas jari lengkuas
1 sdt air asam jawa
½ sdt terasi bakar
1 sdt garam

Cara membuat :
bakar ikan peda hingga hilang amisnya. Suwir- suwir dagingnya. Aduk bersama kelapa parut dan bumbu yang dihaluskan. Masukkan tirisan jagung putren, petai dan daun jeruk purut. Aduk rata.
ambil sehelai daun pisang. Taruh 2 sdm. Bungkus berbentuk tumpeng, semat dengan lidi. Kukus sampai matang dan harum. Angkat.
f.       Sayur Betik
Bahan :
1 buah papaya muda ukuran sedang, kupas kulit dan buang bijinya
750 ml santan dari ½ butir kelapa.
2 lbr daun salam

Haluskan :
2 buah keluwak, ambil isinya, rendam dlm air hangat
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih
½ sdt ketumbar sangrai
5 buah cabai merah
¼ jari kencur
1 sdm gula merah
1 sdm garam

Cara membuat : 
1.      potong pepaya dalam bentuk usuran dadu. Remas dengan sedikit garam agar getahnya hilang. Bilas dan tiriskan.
2.      didihkan santan bersama bumbu yang dihaluskan masukkan daun sala , aduk agar santan tidak pecah.
3.      masukkan potongan pepaya ke dalam rebusan santan. Masak hingga pepaya matang dan kuahnya sedikit berminyak. Angkat

g.      Lumpia Semarang
Bahan :
Kulit lumpia siap beli
Minyak untuk menggoreng
1 sdm tepung terigu dicairkan dengan 2 sdm air, untuk perekat

Untuk isi :
Minyak untuk menumis dan menggoreng
6 siung bawang merah, iris halus
3 siung bawang putih, iris halus
1 sdm tauco manis
½ potong dada ayam, ambil dagingnya, potong kecil
200 gr udang kupas, tumis sebentar, cincang kasar.
200 gr rebung rebus, iris seperti batang korek api.
½ buah tahu putih, potong kecil, goreng
1 sdm kecap manis
1 sdm saus tiram
1 sdt kecap asin
1 sdt peras merica bubuk garam secukupnya

Sambal tauco : 
2 sdm tuco manis, haluskan
1 siung bawang putih, haluskan
1 sdm saus sambal
Garam secukupnya
150 ml air
1 sdt maizea, dilarutkan.

Acar mentimun :
2 buah mentimun
20 bh cabai rawit
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
1 sdm cuka
200 ml air

Cara mengolah : 
ISI : panaskan 3 sdm minyak, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Masukkan tauco, daging ayam, udang, rebung. Aduk. Tambahkan bumbu lainnya dan tahu. Aduk lagi sampai tercampur rata dan dinginkan.
siapkan kulit limpia. Isi adonan isi, gulung. Rekatkan kedua ujung dengan terigu yang sudah dicairkan.
panaskan minyak goreng (cukup banyak). Goreng lumpia dengan api kecil hingga berubah warnanya ( kuning kecoklatan ). Tiriskan. Sisihkan
sambal tauco : didihkan air masukkan semua bahan, aduk kecilkan apinya.Masak hingga bumbu meresap (5 menit) kentalkan dengan larutan maizena. Aduk dan angkat
h.      Opor Solo
Bahan :
1 ekor ayam muda, bersihkan
2 butir kelapa yang tua
6 butir bawang merah
3 butir bawang putih
120 gr kemiri
10 gr ketumbar
5 gr jinten
3 lbr daun salam
1 btg daun sereh
100 gr lengkuas
Garam dan lada secukupnya

Cara membuatnya : 
1.      ayam muda dipotong-potong menjadi beberapa bagian.
2.      buah kelapa dikupas kulitnya, kemudian diparut. Tuangi dengan air 2 liter. Peras dan ambil santannya, kental. Sisihkan. Tuangkan lagi 2 liter air, peras kembali dan ambil lagi santannya (encer). Sisihkan.
3.      bawang merah, bawang putih dikupas lalu ditumbuk bersama kemiri, ketumbar dan jinten. Tumis sebentar lalu angkat. Daun serai digetok pangkalnya. Begitu juga dengan lengkuas.
4.      rebus daging ayam besama santan encer. Masukkan serai dan lengkuasnya. Setelah matang / mengering, tuangkan santan kental bersama bumbu. Berikan garam dan lada secukupnya
5.      angkat dan siap disajikan.
Syair Lagu Jawa Tengah
1)                  Lir Ilir

Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo


                       
2)                       Pitik Tukung 

Aku duwe pitik pitik tukung
Saben dina tak pakani jagung
Petok gok petok petok ngendok pitu
Tak ngremake netes telu
Kabeh trondol trondol tanpa wulu
Mondol mondol dol gawe guyu

3)                        Gambang Suling

Gambang suling,
Kumandhang suarane
Thulat thulit kepenak unine
Uuu…uuu…uuu…uuu…unine mung
Nrenyuhake baa…reng
Lan kentrung ke…tipung suling
Sigrak kendhangane

4)                       Gek kepriye

Gek Kepriye
Duh kaya ngene rasane
Anake wong ora duwe
Ngalor ngidul tansah diece
Karo kanca kancane
Pye pye pye pye ya ben rasakna
Pye pye pye pye rasakna dewe
Pye pye pye pye ya ben rasakna
Pye pye pye pye rasakna dewe
Besuk kapan aku bisa
Urip kang luwih mulya
Melu nyunjung drajating bangsa
Indonesia kang mulya
Pye pye pye pye mbuh ra weruh
Pye pye pye pye mbuh ra ngerti
Pye pye pye pye mbuh ra weruh
Pye pye pye pye mbuh ra ngerti

5)                  Gundul Gundul Pacul

Gundul gundul pacul cul gelelengan
Nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
Wakul ngglimpang segane dadi dak ratan
Wakul ngglimpang segane dadi sak ratan

6)                  Jangkrik Genggong

Kendal kaline wungu
Ajar kenal karo aku
Lelene mati digepuk
Gepuk nganggo walesane
Suwe ora petuk
ati sido remuk
Kepetuk mung suwarane
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Luwih becik omomg kosong
Semarang kaline banjir
Jo semelang rak dipikir
Jangkrik upo sobo ning tonggo
Melumpat ning tengah jogan
Wis watake prio
Jare ngaku setyo
Tekan ndalan selewengan
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Wani nglirik sepi uwong
Yen ngetan bali ngulon
Tiwas edan ora kelakon
Yen ngrujak rujako nanas
Ojo ditambahi kweni
Kene tiwas nggagas
Awak adem panas
Jebul ono sing nduweni
E..ya..e..ya..e..
E..ya..e..yae yae yae
Jangkrik genggong
Jangkrik genggong
Sampun cekap mongso borong

7)                  Jamuran

Jamur-an ya ge-ge thok
Ja-mur a-apa-ya gege thok
Jamur gajih mberjijih sak
ara-a-ra sira bage jamur apa?
Jamur apa?
Jamur gagak
Gaok gaok gaok
gaok gaok
Jamur-an ya ge-ge thok
Ja-mur a-apa-ya gege thok
Jamur gajih mberjijih sak
ara-a-ra sira bage jamur apa?
Jamur apa?
Jamur kethek menek
Uwite ra ana kethek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek
Kethek menek Kethek menek


8)                  Bapak Pucung

Bapak Pucung dudu watu dudu gunung
Sangkane ing sebrang
'ngon-ingone sang Bupati
Bapak Pucung yen m'laku lembehan grana

9)                  Stasiun Balapan

Ning stasiun balapan
Kuto solo sing dadi kenangan
Kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu

Ning stasiun balapan
Rasane koyo wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra kroso netes eluh ning pipiku

Da a... Dada sayang
Da...  .. Slamat jalan

Janji lungo mung sedelo
Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Ning stasiun balapan solo

Jare lungo mung sedelo
Malah tanpo kirim warto
Lali opo pancen nglali

Yen eling mbok enggal bali







DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
http://www.senibudayaku.com/2017/05/kebudayaan-daerah-jawa-barat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar